Adrian duduk di pinggiran ranjang. Ia terdiam dalam duduknya. Lalu ia baringkan tubuhnya kemudian, ada rasa yang mengusik jiwanya. Ada bayangan yang saat ini datang silih berganti.
Masa lalu begitu kelam, hitam tanpa cahaya dan begitu menyakitkan. Adrian tidak ingin mengingatnya lagi, namun, mendadak ingatan itu mengusiknya lebih dalam lagi. Semua karena ucapan Susi. Pernyataan yang terlalu mendadak buatnya, hingga ia harus mengingat apa yang terjadi pada dirinya di masa lalu. Istrinya harus pergi oleh keadaannya yang terlalu miskin.
Adrian tidak ingin kejadian itu terulang lagi. Tidak ingin ada yang tersakiti dan di sakiti lagi. Tidak mau ada rasa yang sudah belasan tahun menghilang hanya karena kemiskinan dan ketololannya. Sekarang, ia hanya ingin fokus pada pernikahan Diah dan Mike. Mungkin, ia akan kesepian setelah ini. Baginya, itu lebih baik daripada ia harus merasakan rasa yang sama seperti dulu.