"Mom!" panggil Austin, tapi Sophia tidak merespon sama sekali. Tetapi diam dan menunduk. Entah apa yang ia pikirkan, Sophia tampak sedikit stress. Stress oleh keadaan keluarganya yang mendadak hancur. Austin duduk di tepian ranjang, di samping Sophia. "Mom!" panggil Austin lagi, kali ini ia menyentuh bahu ibunya itu. "Mommy kenapa?"
Sophia mulai merespon. Ia membuang lamunannya dan menoleh kearah Austin. Dan lalu..
Ibu dan dua anak yang sudah dewasa itu memeluk Austin, memeluk erat. Kemudian, lambat laun ia menangis. Suara isak tangisnya mulai terdengar. "Mom?" panggil Austim sekali lagi, ia bingung. Ada apa ini? pertanyaan itu yang tiba-tiba muncul di benaknya. Austin tidak tau permasalahannya, dan tidak tau kenapa Sophia bisa berada di ruang UGD dan kenapa bisa kepalanya di perban. Austin butuh penjelasan agar ia tau kenapa ibunya menangis terisak seperti ini.