Austin balik lagi menyebrang melalui batu-batu itu. Kini ia menuntut Diah, pelan-pelan. Namun,
Kaki Diah belum tepat berpijak, batu yang ia pijak terlalu licin. Kaki Diah terpeleset dan..
"Aaargh..!" Diah terjatuh.
"Diaaaaah!!!" teriak Austin dan Sophia bebarengan memanggil Diah.
"Tolong!!"
Diah terbawa arus kadang nimbul kadang tenggelam. Diah tidak jago berenang, baru saja traumanya terhadap air hilang, kini ia harus berurusan lagi dengan air dan hanyut pula.
"Mom, mommy tunggu sini! Aku mau menyelamatkan Diah dulu!" Sophia hanya mengangguk cemas.
Tubuh Diah terus tenggelam mengikuti arus air sungai. Terombang-ambing bagai sebatang kayu yang mengapung tanpa tujuan.
Sebisa mungkin Diah tetap bertahan di dalam Air, mengambil napas kala ia tenggelam. Ia juga tetap berusaha agar tetap berada di permukaan, untuk tetap bisa bernafas. Sayangnya, arus itu terlalu besar. Ia terus tenggelam, ia tidak bisa mencapai permukaan atau apapun yang bisa ia sentuh atau ia pegang.