Bukan Akbar namanya bila tak pernah mengeles bila keadaan terdesak. Seruni yang mengajarkan tentang hal ini. Dulu ia selalu menentang, tetapi cukup berguna ia sedikit mempelajarinya dulu. Ia selalu dapat ide kala dirinya sudah tak punya jalan keluar lagi. Otaknya bekerja. Sel-sel syarafnya memilah-milah apa yang harus ia lakukan setelah ini dan itu.
Seperti saat ini. Setelah ia berhasil merubah posisi tangannya yang terborgol dari belakang ke depan, dan itu membuat ia leluasa bergerak. Akbar menendang Thomas dengan sedikit berloncat. Dan..
Debuuaak.
Tubuh Thomas terpental cukup jauh bebarengan tubuh Akbar terjatuh. Ia sedikit kesakitan. Tapi ia tak pedulikan itu, ia langsung bangun dan menaiki ke atas mobil yang terparkir rapih. Berlari, lalu meloncat dari mobil satu ke mobil lainnya.