Dari kejauhan, mata Adrian melotot. Ia melihat apa yang Seruni lakukan pada Diah. "Hei.. apa yang mau kalian lakukan pada anak saya..?!" Pekik Adrian, berlari kemudian. "Diah.. Kamu gak apa-apa, nak?!" Tanya Adrian panik. Diah hanya menggeleng.
Adrian menatap Ferdy, Seruni dan Akbar. "Apa yang udah kalian lakukan pada anak saya? Sampai-sampai keadaan anak saya seperti ini..?!"
"Kami gak la--"
"Eh.. Adrian, sadar diri dong. Gak di apa-apain juga, emang anak kamu aja yang lemah. Apa lagi anak kamu itu lagi hamil, ya.. kayak gitu lah keadaannya." Selak Seruni, ia tidak membiarkan Ferdy berbicara.
Ucapan Seruni membuat telinga Adrian terasa panas. Ia mengepal tangannya, mengerutkan dahi dengan tatapan mata yang membenci. Kakinya hendak melangkah, tangan Diah bergegas menahan langkah itu. Diah tak ingin lagi ayahnya ber-urus-an dengan mereka, tidak mau masalahnya semakin panjang.