Dokter sudah memeriksa keadaan Diah. Ia sudah sadar sepenuhnya. Namun belum sadar akan kehilangan anaknya. "Semua sudah bagus, dan hemoglobinnya sudah stabil. Jadi, besok sudah bisa pulang!" kata Dokter menjelaskan, Sophia mengangguk senang.
"Sukurlah Diah!" kata Sophia bahagia melihat keadaan menantunya sudah membaik. Dokter keluar ruangan. Sophia menciumi tangan menantunya.
"Mom!" Sophia menunduk. Lalu Diah meraba perutnya yang sudah kempes itu, ia melotot. Kaget merasakan perutnya sudah tak ada lagi janin. "Mom, perut aku??" Diah terus memeriksa perutnya. Sophia tak menjawab, ia akan tau Diah menanyakan hal ini padanya. Ia sadar Diah akan menyadarinya. "Perutku kenapa, mom? Ada apa dengan perutku?" Diah semakin takut, takut kehilangan anak dari Mike itu.
"Diah, Diah kamu tenangnya ya," kata Sophia memegang tangan menantunya, membantu Diah agar tenang.
"Aku gak bisa tenang mom!! Aku gak bisa tenang kalau janin aku menghilang kayak gini!!" teriak Diah semakin panik.