Diah terus berjalan menelusuri jalan desa. Ia enggan balik ke rumahnya. Dan terus berjalan walau warga desa menyapanya, ia tidak ingin di ganggu saat ini. Kakinya melangkah tanpa di komando olehnya, ia ingin pergi jauh, sangat jauh agar tidak bertemu Mike untuk sementara.
"Apa yang aku lakukan semua itu salah?" pikir Mike di sela-sela rasa amarahnya.
Hingga di sebuah pemakaman tanpa pembatas dan masih sangat jarang. Diah masih melangkahkan kakinya. Ia mencari makam Adrian yang tidak jauh dari tempat ia datang. Itu yang pak Haris katakan padanya tadi pagi.
Kuburan baru yang masih bertebaran bunga terlihat oleh Diah. Ia berdiri sejenak, kemudian menekuk lututnya. Berjongkok. "Ayah!" sebut Diah lirih. Hatinya terluka oleh tiap kata demi kata yang keluar dari mulut Mike. "Apa aku salah dilahirkan sebagai anak haram? Apa aku salah ayah bila aku mengalami gangguan jiwa? Lalu di mana benarnya diriku ayah?" tanya Diah di makam Adrian.