Maria bergegas keluar dari kantor sebelum ada karyawan lain yang mencurigai dirinya walau ada banyak alasan buat ia menyangkal. Tetapi, ia tidak mau gegabah dan membuat rencana yang sudah di susun menjadi gagal.
Ia memasuki lift, lalu merogoh tasnya. Ponselnya ia keluarkan. Mencari nomor Akbar, jari jempolnya terus menggulirkan layar ponselnya.
Akbar di tempat lain. Ia baru saja mendapat kabar dari Indonesia. Nomor tak dikenal mengirim sebuah foto. Foto prosesi hukuman mati yang baru saja di langsungkan setelah Seruni menelepon Akbar.
"Ibuuu!!" sesaat ia teringat semua kenangan bersama ibunya hingga terakhir ia sebelum berangkat. Dan Akbar juga mengingat kata terakhir ibunya di telepon dua puluh menit tadi.
"Dengarkan ibu baik-baik nak!" awal Seruni berbicara, langsung pada pokok permasalahan yang ingin ibunya katakan.