Diah sudah di larikan kerumah sakit terdekat. Ia menunggu cemas di ruang UGD. Ia berdiri mondar - mandir di depan ruang UGD sambil mendengarkan dering nada sambung ponsel Austin. Sangat lama Austin merespon panggilannya itu. Sudah lima kali Mike menghubungi Austin untuk memberi kabar buruk tentang kematian Robert.
Mike me-reject panggilannya dan lalu mengulanginya lagi. Nada sambung terdengar kembali. Harus menunggu lama untuk kesekian kalinya. Lalu..
"Halo Mike! Ada apa telepon gue?" tanya Austin rada ketus.
"Bisa gak, elu angkat telepon gue segera?" ketus Mike, ia sangat panik. Sudah tidak tau harus berbuat apa lagi dengan kejadian semua ini. Kejadian yang sangat mendadak. Belum juga hilang kabar duka tentang mertuanya dan itu masih terniang di otaknya, kini ia harus mengalami sendiri dan bahkan melihat kondisi fisik mayat Robert. Itu membuat ia sangat syok. Di tambah keadaan istrinya yang sedang buruk akibat ledakan dahsyat itu.