Akbar menaiki mobilnya menghampiri rumah Harto. Ia keluar dari mobil setelah yakin pada jarak antara dia dan rumah Harto yang ia perkirakan.
Mereka sempat melirik kearah mobil ambulan yang Akbar kendarai. "Mobil ambulannya sudah datang." teriak salah satu warga desa. Semua bergegas merapihkan jenazah Susi yang sudah dikafani. Ia menggotong mayat yang beberapa bagian di gerogoti tikus. Kemudian ia lemparkan kehadapan para tamu yang sibuk membuat papan nisan. Pergi menjauh setelah membuat kerusuhan di rumah Harto yang sedang berduka itu.
Seketika keadaan menjadi sangat heboh. Sebagian warga menghampiri. Penasaran siapa mayat yang baru saja Akbar lempar ke tempat mereka berada.
"Ya Tuhaan..!" Sebut beberapa warga bebarengan. Syok melihat jenazah siapa yang di lempar Akbar itu. Kericuhan pun terjadi di tengah-tengah keluarga Harto dan Adrian yang sedang berduka.