Roda mobil terus berputar, menelusuri sebuah hutan kecil yang tidak terlalu asing buat Akbar. Ia pernah kehutan ini waktu ia sangat kecewa dengan Diah. Mengurung Susi. Dengan menyewa dua preman bernama Adi dan Firman. Preman yang kini menjadi temannya. Sayangnya, Firman meninggal lebih dulu di rumah sakit setelah beberapa hari tak sadarkan diri.
Nesya memegangi Susi yang tak sadarkan diri. Melihat keluar jendela, menghafal jalan yang sudah ia lalui. Akbar menyupir dengan serius. Pepohonan yang cukup rindang, semak-semak yang subur dan tumbuh di sekitar jalan setapak. Napasnya menghela, sangat sulit jalan hutan yang berliku tanpa ada patokan untuk ia ingat.
"Kita mau kemana?" tanya Nesya tidak tau jalan.
"Gak usah banyak nanya, lu liat aja nanti." tukas Akbar tak suka di tanya.