Suara tawa Akbar bertambah kencang. "Ya gue gila oleh kelakuan lu yang sinting. Andai aja ingatan elu gak amnesia, udah gue bantai sampai mati." Kata Akbar menjelaskan. Adi diam mencerna ucapan Akbar.
"Amnesia..?" Suara itu akhirnya melemah.
Akbar mengangguk. "Dokter bilang sebagian ingatan dari masa lalu lu hilang dan sebagian ingatan yang baru terjadi kemarin dan dua minggu lalu juga menghilang." Jelas Akbar.
"Apa?!"
"Iya..!" Jawab Akbar singkat.
"Alaaah.. alesan lu! Elu pikir gue bakal ketipu sama kebohongan elu itu..!!" Pekik Adi, mulai menyerang sekali lagi. Ia masih penasaran kenapa bocah di hadapannya belum juga bisa ia kalahkan.
Mata Akbar mengamati pukulan Adi. Dekat, semakin mendekat, dan terus mendekatinya. Senyum Akbar mengembang, serangan itu sudah ia tebak. Tapi..