Suara deru napas Akbar mulai tak beraturan, wajah bengis yang selalu memberikan Nesya tatapan membunuh berubah sayu. Rupanya, Akbar sedikit masuk kedalam permainan Nesya.
Nesya tersenyum saat Akbar mulai mendongakan kepala sesekali. Ia terus melancarkan aksinya, Nesya sangat menganggumi bentuk tubuh Akbar yang sempurna, lekukan tubuh yang terbentuk menggairahkan. Aaah.. Nesya juga mulai menyukai permainannya.
Sesaat Akbar mulai melupakan niat asalnya untuk menawarkan kerja sama. Sangat menyukai sentuhan-sentuhan jari jemari Nesya di dada dan perutnya. Nesya mulai mendekatkan bibirnya. Tapi..
Mata Akbar mendelik saat ia tersadar dan melihat wajah tua dan dekil Nesya sudah hampir menyentuh bibirnya. Akbar mendorong..
Bruuk. Hingga Nesya terjatuh. "Brengsek, elu mau ngelakuin apa, hah?" Bentak Akbar. Menekan pipi Nesya sekali lagi.