Rio : "Andin, lo kok disini? Siapa yang lakuin ini sama lo?" ujarnya sambil melepaskan tali di tubuh Andin
Andin : "G...Gue..."
Rio : "Gue apa?"
Andin : "Gue gak tahu Yo, tadi tiba tiba ada yang ngebekam gue dan bawa gue kesini, setelah itu gue gak inget apa apa lagi" jawabnya berbohong karena ingat ancaman dari Rosa
Rio : "Hadeueueuh, ya udah ayo ke kelas"
Andin mengangguk...
Saat di kelas, Riko langsung menghampiri Andin ke bangkunya.
Riko : "Ndin, kok kamu datangnya bareng sama Rio?"
Andin : "Eumm tadi... aku..."
Riko : "Jangan sembunyiin apapun dari aku"
Andin : "Rik, tadi pas aku datang ada yang tiba tiba ngebekam aku dan bawa aku ke gudang, aku gak tahu mereka siapa karena saat itu aku gak sadar, aku pingsan"
Riko : "Ya ampun! terus..?"
Andin : "Iya waktu aku minta tolong, Rio langsung datang"
Riko saat itu merasa sangat kesal karena di berpikir jika Rio lah yang sengaja membawa Andin ke gudang, supaya dia bisa pura pura menolong Andin. Riko langsung memukul meja dan mengampiri Rio.
Riko : "Heh Riko!"
Rio : "Apaan lo?!"
Riko : "Gue ada urusan sama lo!" ujarnya sambil membawa Rio ke belakang sekolah
Andin : "Ya ampun! mereka mau kemana?"
Rosa : "Heh Andin! Lihat tuh, gara gara lo cowok kembar yang dikenal akur dan kompak sekarang jadi terpecah belah! lo puas kan?"
Andin tidak menjawab Rosa, dia langsung menyusul Rio dan Riko ke belakang sekolah.
Di belakang sekolah...
Rio : "Apaan si lo Rik?!"
Riko : "Hehhh, lo kan yang bawa Andin ke gudang sampe dia gak sadarkan diri?!"
Rio : "A...apa?"
Riko : " Gak usah pura pura gak tahu lo! Lo pasti sengaja bawa Andin ke gudang supaya lo bisa pura pura nolongin dia dan dia jadi simpatik sama lo, iya kan?!"
Rio : "Dasar anj*** lo!" ujarnya sambil menonjok wajah Riko
"BUKKKKKK!!!!!"
Riko : "Kenapa?! Lo tersinggung karna emang lo lakuin semuanya kan?!"
Saat itu Andin datang memisahkan mereka...
Andin : "Stop!!!!"
Riko : "Ndin, pliss... kamu minggir dulu, aku belum selesai sama dia"
Andin : "Udah Rik, stop! Aku gak mau lihat kalian berantem terus kek gini"
Rio : "Dia yang mulai duluan Ndin, dia nuduh gue kalo gue yang udah bawa lo ke gudang!"
Andin : "Kenapa kamu sampe mikir kalo Rio yang bawa aku ke gudang?"
Riko : "Dia pasti sengaja bawa kamu ke gudang supaya dia bisa pura pura nolongin kamu Ndin, kalo bukan dia siapa lagi?!"
Andin : "Ya mungkin ada orang lain, bukan Rio"
Riko : "Gak, aku yakin pasti dia!"
Andin : "Rik cukup! Aku mohon sama kamu, aku gak mau kalian jadi terpecah belah kek gini gara gara aku, aku sedih lihat kalian kek gini tahu gak!"
Rio : "Urus tuh pacar lo!" ujarnya lalu langsung pergi
Rosa and friend saat itu melihat pertengkaran mereka...
Rosa : "Gue gak nyangka Riko bakal nuduh si Rio, tapi... gue suka keadaan semakin keruh kek gini, gue yang lakuin tapi orang lain yang kena hahahahaa"
Helma : "Iya Ros, lo beruntung"
Dina : "Udah ah, ayo ke kelas!"
***
Di rumah Andin...
Andin : "Mah, Papa kemana?"
Mama : "Papa kan di kantor"
Andin : "Jam segini belum pulang?"
Mama : "Katanya ada meeting dulu"
Andin : "Oooh"
Mama : "Kamu kenapa? kok lesu gitu sii?"
Andin : "Gak papa Mah"
Mama : "Hmm yang bener?"
Andin : "Sebenernya..."
Mama : "Ada apa?"
Andin : "Ada dua cowok yang suka sama aku Mah, dan... mereka itu dua cowok kembar"
Mama : "Waahhh, seru nih keknya"
Andin : "Isshh, apaan sii Mah"
Mama : "Terus gimana lagi?"
Andin : "Tadinya mereka itu akur dan kompak, tapi... setelah kehadiran aku mereka jadi terpecah belah"
Mama : "Yaa itu pasti, mereka kan saling memperebutkan kamu, pasti mereka jadi bersaing"
Andin : "Dan aku udah jadian sama salah satu dari mereka Mah, apa aku jahat?"
Mama : "Oooh, jadi kamu udah pacaran nih?"
Andin : "Hehee"
Mama : "Menurut Mama sii kamu gak jahat, kamu juga gak salah. Karena, kamu berhak bahagia bersama orang yang kamu cintai, dan tentunya dengan orang yang mencintai kamu juga"
Andin : "Iya sii Mama bener, tapi... aku ngerasa jahat aja, seandainya aku gak terima salah satunya mungkin mereka gak bakal jadi kek gini"
Mama : "Kamu jangan merasa bersalah kek gitu, itu semua bukan gara gara kamu, tapi gara gara perasaan yang muncul di antara mereka. Udah... kamu berhak bahagia, orang itu baik kan?"
Andin : "Dia baik banget Mah, perhatian, lemah lembut, dan gak pernah kasar sama aku"
Mama : "Hmm bagus deh, namanya siapa?"
Andin : "Namanya Riko"
Mama : "Yang satunya lagi?"
Andin : "Yang satunya Rio, dia kakaknya Riko"
Mama : "Ooh jadi yang memenangkan hati kamu itu adiknya"
Andin : "Dari awal ketemu aku udah ngerasa beda aja Mah sama Riko, aku gak tahu sejak kapan aku mencintai dia"
Mama : "Iyaa Mama ngerti, Mama juga pernah muda kok wkwkwk"
Andin : "Makasih ya Mah udah dengerin cerita aku?"
Mama : "Iya sama sama, yuk bantuin Mama masak"
Andin : "Yuk!"
Ketika Andin sedang masak, tiba tiba handphonenya bunyi, dan ternyata Riko yang menelepon.
Andin : "Mah, bentar ya, Riko nelpon nih"
Mama : "Oke"
Andin : "Hallo Rik, ada apa?"
Bersambung...