Chereads / CERITA CINTA PRIA KEMBAR / Chapter 25 - 25. Pesan terakhir

Chapter 25 - 25. Pesan terakhir

Malam itu, menjadi malam yang mengerikan untuk Rio dan Riko. Mobil mereka jatuh ke jurang dan tidak ada yang tahu, sampai esok harinya... ada seorang kakek yang pergi ke kebun dan menemukan mobil yang jatuh ke dalam jurang, kakek itu langsung teriak minta tolong, dan akhirnya tempat itu menjadi ramai karena kabarnya langsung menyebar luas.

Orang tua Rio dan Riko datang ke lokasi kecelakaan dan mereka tidak bisa melakukan apapun selain berdo'a.

***

Di sekolah...

Andin : "Kok Rio sama Riko belum datang ya jam segini?"

Tiba tiba Nisa datang dan memberi tahukan kabar buruk pada Andin.

Nisa : "Andin, kita harus bolos sekolah hari ini"

Andin : "Haa? kenapa? ada apa Nis?"

Nisa : "R...Rio sama Riko.... mereka... mereka kecelakaan semalam, tadi pagi mobil mereka baru di temukan di jurang"

Andin : "A....apa?!"

Andin benar benar terkejut, dia langsung pergi ke lokasi kecelakaan bersama Nisa. Sesampainya disana...

Nisa : "Ya ampun!"

Andin : "G...gimana keadaan mereka Nis?" tanyanya sambil menangis

Nisa : "Lo yang kuat ya Ndin, mereka pasti gak papa"

Tiba tiba Ibu dan Ayahnya Rio dan Riko menghampiri Andin dan Nisa.

Ibu : "Kalian teman sekolahnya Rio dan Riko kan?"

Andin : "I..iya Tante"

Ibu : "Saya ibunya Rio dan Riko, dan ini ayahnya"

Andin dan Nisa pun bersalaman dengan mereka.

Ayah : "Kamu... pasti Andin kan?"

Andin : "Haa? kok om tahu?"

Ayah : "Riko pernah cerita soal kamu sama saya"

Andin : "I...iya tapi gimana keadaan mereka sekarang Om?"

Ayah : "Mereka sudah di bawa ke rumah sakit, sekarang saya dan ibu akan kesana"

Andin : "A..aku ikut ya Om, pliisss..."

Ayah : "Ya udah, ayo!"

Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung menunggu kabar dari dokter diluar ruang rawat, setelah beberapa jam akhirnya dokter keluar.

Ayah : "Dokter, gimana keadaan kedua anak saya?"

Dokter : "Yang satu sudah siuman dan sudah membaik karena lukanya tidak terlalu parah, tapi... yang satunya lagi..."

Ayah : "Kenapa dok?"

Dokter : "Yang satunya... dia kritis, karena lukanya sangat parah, perutnya tertusuk kayu dan lukanya sangat dalam, kami sudah melakukan operasi kecil"

Andin : "S..siapa yang kritis Dok?"

Dokter : "Rio"

Andin : "Ya ampun"

Dokter : "Sekarang kalian boleh masuk, tapi... jangan semua ya, tiga orang dulu saja"

Ayah : "Baik dok"

Ayah, Ibu dan Andin pun masuk terlebih dahulu. Ketika mereka masuk, mereka melihat Rio masih terbaring lemah tak berdaya dan tidak sadarkan diri, sedangkan Riko sudah dalam keadaan sadar.

Andin : "Riko, gimana keadaan kamu sekarang?"

Riko : "Gue gak papa kok Ndin, lo jangan khawatir ya?"

Andin : "Gue? lo?"

Riko : "S...sorry"

Andin : "I... iya gak papa, aku paham kok situasi kamu sekarang"

Riko tersenyum...

Andin : "Rio kritis Rik"

Riko : "Iya, aku tahu, tadi dokter ngasih tahu aku. Semoga Rio gak papa, dan semoga dia bisa bangun lagi"

Andin : "Iya, semoga"

Ayah : "Riko, kenapa semua ini bisa terjadi?"

Ibu : "Iya Riko, kenapa mobil kalian bisa sampe jatuh ke jurang?"

Riko : "B...begini yah, bu... Mobil kita remnya blong, dan Rio bener bener gak bisa ngendaliin" jawabnya berbohong

Ibu : "Ya ampuuun, pantesan perasaan ibu bener bener gak enak tadi"

Riko : "Aku gak papa kok bu, sekarang kita tinggal banyak berdo'a aja buat Rio"

Semuanya mengangguk.

Andin : "Eummm Yah, Bu... kita mungkin bisa keluar sekarang, Nisa juga mungkin mau jenguk mereka"

Ibu : "Iya, kamu benar"

Ayah : "Riko, jaga diri kamu yaa, jangan banyak gerak dulu"

Riko : "Iya Yah"

Andin : "Riko, take care yaa, semoga kamu cepet sembuh" ujarnya sambil memegang tangan Riko

Riko tersenyum dan mengangguk.

Saat mereka keluar, disana sudah ada Nisa dan Rosa.

Rosa : "Om, tante, gimana keadaan mereka berdua?"

Ibu : "Riko udah sadar, sedangkan Rio masih kritis"

Rosa : "Ya ampun!" ujarnya lalu langsung masuk ke dalam

Nisa : "Main masuk aja tuh anak. Om, Tante, saya ijin masuk yaa?"

Ibu : "Iya silahkan"

Di dalam...

Rosa : "Ya ampun Riko, gimana keadaan kamu?!"

Riko : "G... gue gak papa"

Rosa : "Serius kamu gak papa?"

Riko : "Iya"

Rosa : "Hmmm, lain kali hati hati kalo bawa mobil"

Riko : "Iya Rosa iya"

Nisa : "Hai Rik"

Riko : "Eh, kirain lo gak kesini"

Nisa : "Gue kan temen lo juga"

Riko : "Oke thanks"

Tiba tiba saat itu Rio sadarkan diri...

Rio : "N...Nisa....." panggilnya lemas

Nisa : "Ehh, Rio udah sadar! Ada apa Yo? Ini gue Nisa"

Rio : "Gue mau minta tolong sama lo..."

Nisa : "I..iya boleh, minta tolong apa?"

Rio : "Gue mau ketemu Andin"

Nisa : "Oke, sekarang gue panggil Andin dulu"

Saat itu Nisa pun memanggil Andin keluar....

Nisa : "Ndin, Rio sadar! dia mau ketemu sama lo"

Andin : "Oh ya?!"

Andin langsung masuk menemui Rio...

Andin : "Hai Rio, ini gue"

Rio tersenyum...

Andin : "Yo, lo cepet sembuh yaa?"

Rio tersenyum dan mengangguk

Andin : "Ayo dong ngomong sama gue"

Rio : "Ndin... g... gue sayang sama lo..."

Andin hanya tersenyum dan mengangguk.

Rio : "Jaga diri lo baik baik ya Ndin?:)"

Andin : "Selama ada lo sama Riko, gue pasti baik baik aja"

Rio : "Gue bakal kangen banget sama lo:)"

Andin : "Kangen? tiap hari juga kita ketemu kan di sekolah?"

Rio : "Andin... satu pesan gue, lo harus selalu bahagia, dimanapun, kapanpun, bagaimanapun, dan dengan siapapun itu"

Andin : "Iyaa, gue pasti bahagia kok, lo juga harus bahagia Yo, lo harus temuin kebahagiaan Lo sendiri, jangan khawatir sama kebahagiaan gue. Dengan adanya lo dan Riko, dan temen temen juga, gue bahagia"

Rio tersenyum...

Saat itu Riko menghampiri Rio dengan kursi roda dan di dorong oleh Rosa...

Riko : "Rio, akhirnya lo sadar juga"

Rio tidak menjawab Riko...

Riko : "Yo, gimana keadaan lo sekarang?"

Rio : "Gue gak papa" jawabnya lemas

Rosa : "Rio, muka lo pucet banget loh. Andin, sebaiknya lo panggil dokter deh"

Andin : "Oke"

Rio : "J...jangan Ndin, gak usah"

Andin : "Tapi keadaan lo keknya drof banget Yo"

Rio : "Gue cuma mau ada lo di samping gue"

Saat itu Andin memandang Riko karena takut Riko marah dan cemburu, tapi Riko hanya tersenyum dan mengangguk pada Andin karena dia mengerti dengan situasinya.

Riko : "Andin, aku sama Rosa kembali ke ruang sebelah yaa, kamu ngobrol dulu aja sama Rio"

Andin : "O..oke.."

Rio : "Andin..." ucapnya sambil memegang tangan Andin

Andin : "A..ada apa Yo?"

Rio : "Maafin gue ya...?"

Andin : "Maaf? buat apa?"

Rio : "Maaf buat semua kesalahan kesalahan gue sama Lo"

Andin : "Iyaa, gue juga minta maaf sama lo, gue sama sama banyak salah kok sama Lo"

Rio : "Sampein juga permintaan maaf gue sama yang lain:)"

Andin : "Kenapa harus gue? lo bisa bilang sendiri kan ke mereka Yo?"

Tiba tiba saat itu Rio sesak nafas dan kejang kejang, Andin langsung menekan tombol untuk memanggil dokter, tidak sampai beberapa lama dokter pun datang.

Dokter : "Keadaan nya sangat kritis, kalian semua harus keluar dulu"

Andin : "B..baik dok"

Bersambung...