Di taman sekolah, Fen mulai tertunduk diam. Badannya mulai bergetar mengingat semua bacaan yang dibaca oleh Shu In.
Aku Dan Shu In mencoba menghampirinya, semoga dia akan baik - baik saja sekarang.
Shu In mulai menyentuh bahunya, "Fen, maafkan aku karena memaksamu untuk bermain dan memilih angka dalam buku ramalan itu."
"Tidak, tidak apa - apa. Hanya aku saja yang cengeng." ucapnya yang mulai menghapus air matanya yang sedari tadi jatuh di pipinya.
"Sebenarnya ada apa, Fen? Apa ada masalah yang baru saja terjadi pada dirimu?" tanyaku dengan lembut.
Fen mulai mengangkat wajahnya dan memandang kami berdua. Sedikit senyuman terhias di sana walau kelihatannya agak sedikit pahit.
"Aku tidak apa - apa. Kalian tak perlu khawatir tentang diriku." jawabnya yang masih tak mau berkata jujur.
"Baiklah, jika kau belum mau bercerita, tidak apa - apa. Kami paham dengan perasaanmu hari ini." jawabku yang mencoba menenangkan Fen.