Malam itu, aku masih duduk dengan Jianghan di kursi taman restoran. Rasanya sedikit agak tenang bisa menghirup udara segar di sini. Bicara soal makan malam, benar kata Shu In bahwa mereka akan membahas masalah perjodohan.
"Yuan Lin" panggil Jianghan dengan lirih yang membuat lamunanku buyar.
"Kalau sejak kecil aku tahu, aku akan dijodohkan denganmu aku pasti takkan menolaknya. Kulihat Ibuku sangat akrab dengan ibuku."
Aku mengangguk mengiyakan,"Kalau dilihat keluargamu juga sama seperti keluargaku, tapi kenapa kau lebih sering diam dan cuek di sekolah?"
Ucapanku kali ini membuat Jianghan seketika melirik ke arahku.
"Bukan masalah, aku hanya nyaman dengan sikapku yang seperti ini. Tapi, jika aku bersamamu aku takkan bersikap cuek atau mengacuhkanmu. Aku juga bisa menjadi orang yang hangat di sisimu." Jianghan tersenyum
"Ngomong-ngomong, kau terlihat anggun memakai itu. Aku harap kau akan menyimpan gaun ini untukku." tambah Jianghan yang membuatku tersenyum kecil.
