Maya terus saja memberontak sekuat mungkin sampai teganya terasa lemah dan pada akhirnya Maya pun sudah tidak berdaya lagi dirinya hanya bisa diam saja, tanpa berteriak atau memberontak lagi seperti tadi. Maya sudah sangat pasrah menerima semua apa yang telah laki-laki asing di hadapannya itu menyentuh tubuhnya dengan sangat mudah.
"Kau sudah siap? Aku akan memasukan junior yang besar ini kemilik mu, aku harap kamu mendesahlah dengan nyaring, supaya aku semakin bersemangat menikmati tubuh indah mu ini," ucap Tristan dengan tersenyum devil. Maya hanya bisa mengelengkan kepalanya dan meneteskan air matanya saja saat ini.
Perlahan-lahan Tristan memasukan buah jakarnya ke milik Maya yang terasa sangat sempit itu, Tristan sangat senang ketika mendapatkan gadis perawan untuk pertama kalinya di hidupnya karena selama ini Tristan menikmati tubuh wanita dengan keadaan yang sudah tidak perawan lagi, bahkan Tristan sangat kesulitan untuk mencari kepuasannya.
"Ah! Kau sepertinya gadis perawan! Baiklah aku yang akan menikmatinya pertama kali untuk mu!" ucap Tristan berusaha mendorong juniornya untuk masuk dan dengan pelan-pelan milik Tristan pun masuk.
"Akh! Sakit!" teriak Maya sambil menangis ketika merasakan dibawahnya terasa ditusuk dengan benda yang sangat tajam karena milik Tristan sudah hampir masuk semua kedalam miliknya, belum lagi milik Tristan sangatlah besar sehingga sangat susah untuk memasuki lubang yang sempit itu.
"Bagus! Berteriaklah dengan nyaring, baby," ucap Tristan yang sangat senang mendengar tangisan Maya karena baginya tangisan Maya adalah tangisan yang sangat merdu di telinganya sehingga dirinya semakin bersemangat dan kesetanan untuk menikmati tubuh gadis itu.
"Akh! Lepaskan! Lepaskan!" berontak Maya ketika miliknya yang berada di bawah sana semakin terasa sakit, saat Tristan dengan tiba-tiba menekankan miliknya untuk lebih dalam lagi masuk kedalam lubang yang sempit itu, Tristan merasakan didalam sana terasa sangat nikmat saat ini, bahkan Tristan memejamkan matanya sambil menengadahkan kepalanya sebentar untuk menikmati rasa yang menghimpit miliknya dengan sangat erat saat ini.
"Tolong lepaskan! Ini sangat sakit!" ucap Maya dengan sangat lemah, namun Tristan sudah memulaikan gerakanya untuk memaikan miliknya yang sudah berada di dalam milik Maya saat ini dengan memaju mundurkan pingulnya, Maya hanya bisa memejamkan matanya menahan rasa sakit itu karena baginya sudah percuma sekarang. Kini keperawanannya sudah hilang dan direngut oleh pria asing yang ia baru saja ia tolong tadi.
"Milik mu sangat nikmat, baby!" ucap Tristan sambil melakukan aksinya dan perlahan-lahan Tristan membungkuk untuk melumat puting Maya, lalu tangan sebelahnya ia gunakan untuk meramas buah dada gadis itu, rasanya rasa sakit yang Maya rasakan saat ini benar-benarlah sangat lengkap sekarang.
"Ah." Desahan pun keluar dari mulut Tristan ia semakin gila dan kesetanan menikmati tubuh Maya saat ini, bahkan Tristan semakin mempercepatkan gerakannya untuk memaju mundurkan pingulnya hingga bersuara.
"Sial! Tubuh mu semakin membuatku gila, baby!" ucap Tristan, keringatnya pun membasahi tubuhnya sehingga tubuh kekar milik Tristan terlihat sangat seksi dan mengoda saat ini.
"Aku akan segera mencapai puncaknya, ah!" ucap Tristan semakin lebih mempercepat gerakanya hingga 1 menit lamanya ia mempercepat, kini dirinya sebentar lagi akan mengeluarkan sesuatu dari miliknya ke milik Maya.
"Ah, ah!" Akhirnya Tristan mengeluarkan cairan putih yang kental itu kedalam milik Maya dan kemudian Tristan merebahkan tubuhnya di atas tubuh Maya dengan ngos-ngosan saat ini, namun miliknya belum ia cabut sama sekali di dalam milik Maya karena ia ingin mengeluarkan semuanya yang tertahan itu dengan sepuas mungkin sampai berhenti.
"Terima kasih gadis manis," ucap Tristan mencium sebentar bibir Maya yang terlihat sedikit bengkak karena ulahnya tadi, ia melihat mata Maya sudah sangat bengkak karena menangis namun gadis itu sudah perlahan-lahan memajamkan matanya untuk tidur karena dirinya benar-benar sangat kelelahan oleh Tristan.
Tristan pun bangun, lalu mencabut juniornya dari milik Maya ia melihat cairan putih kental bercampur darah kekuar dari milik gadis itu, Tristan pun mengambil tissue yang sudah tersedia itu untuk mengelap cairan dan darah tersebut sampai bersih.
"Sebaiknya aku bergegas kabur dan membawanya dari sini!" gumam Tristan yang langsung saja memakai kembali pakainnya dengan sedikit cepat karena dirinya tidak ingin tertangkap oleh pamannya lagi, hingga ia dikurung dan dirantai lagi seperti tadi.
Tristan memang dikurung dang diikat oleh paman kakak kandung dari ibunya selama ini karena Tristan di tuduh telah memperkosa anak pamannya hingga hamil, padahal Tristan tidak pernah sama sekali untuk melakukan hal itu kepada anak pamannya, walaupun dirinya memang hipersexsual saat ini dan tiap hari melakukan hubungan intim dengan wanita, tapi Tristan tidak pernah sama sekali untuk menyentuh tubuh anak pamannya sendiri dan bahkan mereka mempercayai apa yang di katakan gadis yang bernama Jeslin itu ketimbang dirinya, sehingga dirinya harus menerima penderitaan yang sangat berat ia rasakan saat ini.
"Aku akan membalaskan perbuatan mereka terhadapku selama ini!" gumam Tristan dengan devil. Bukan hanya sekedar itu, kedua orang tua Tristan telah meninggal dunia saat dirinya di kurung di dalam rumah itu, ia tidak tahu apa penyebab kematian kedua orang tuanya yang ia tahu dari pamannya, kedua orang tua Tristan meninggal karena kecelakaan.
Tristan tentu saja tidak akan mudah percaya dengan itu semua, tapi sayangnya kedua orang tuanya telah meninggal sebelum dirinya menjelaskan semua kebenarnya kepada kedua orang tuanya, Tristan tentu saja sangatlah terpukul menerima semuanya itu saat ini.
"Kamu akan menjadi milik ku sekarang gadis manis!" gumam Tristan yang langsung saja memakaikan pakain Maya dan kemudian Tristan terlebih dahulu mengikat kedua tangan Maya kebelakang, lalu beralih di kedua kakinya ia ikat dengan cukup kuat mengunakan kain yang berada di rumah itu.
Setelah selesai, Tristan pun membopong tubuh Maya untuk ikut dengannya pergi, untungnya Maya memiliki ponsel jadi Tristan bisa menelpon anak buahnya dan mengatakan posisinya saat ini.
Awalnya anak buahnya itu sangat ragu membantu Tristan karena mereka semua diperintahkan oleh kedua orang tua Tristan untuk tidak ikut campur dengan urusan mereka, namun Tristan berusah untuk menjelaskan semuanya, sehingga anak buah Tristan pun percaya kepadanya dan menjemputnya.
"Silahkan masuk Tuan Muda," ucap sang pengawal membuka mobil untuk Tristan dan Tristan pun memasukan tubuh Maya terlebih dahulu, lalu baru dirinya masuk.
"Bawa saya ke villa yang berada di dekat pantai!" perintah Tristan karena pantai tersebut adalah miliknya dan tanah milik pribadinya yang ia bangun secara diam-diam tanpa pengetahuan orang lain, bahkan tukang yang membangun villa tersebut ia sewa dari luar negri supaya tidak ketahuan oleh orang lain, termasuk paman dan musuhnya.