Part 6.
Selamat membaca😊
( Garing itu tandanya pesan dari line yaa)
" siang ini kamu ada jadwal kuliah? Jika tidak temani phi makan siang"
Kutatap pesan dari p'bright dan ku hembusakan nafas pelan. Aku tidak sibuk hari ini kelas di batalkan. Tapi aku tidak mau makan siang bersama p'bright, aku masih sedikit takut padanya. Semalam nanon memberikan line p'bright pada ku dan dia mengatakn jika dia sudah memberikan line ku pada p'bright.
"aku tidak ada jadwal. Kirimkan alamatnya nanti win langsung kesana phi" balas ku. Sebenarnya aku ingin menolak. Tapi aku takut.
" Phi yang akan menjemput mu. Dirumah atau di kampus?" p'bright membalas dengan cepat.
" Dirumah phi"
"Kalau begitu jam 1 phi jemput. Bersiaplah, phi tidak suka menunggu"
Keletakkan ponsel ku dengan kesal. Phi tidak suka menunggu. Aku juga tidak suka di paksa.
Aku menatap langit-langit kamarku. Terlintas bayangan p'pluem. Apa yang tengah di lakukan p'pluem dan chimon sekarang? Apa mereka bersenang-senang? Aku rasa mereka sangat bersenang-senang karena tadi papa mengatakan jika chimon memperpanjang liburannya bersama p'pluem.
Kadang aku berpikir kenapa aku masih mencintai p'pluem begitu dalam, padahal aku tau jika p'pluem tidak akan mencintaiku. P'pluem terlalu mencintai chimon. Seharusnya aku tidak boleh memiliki perasaan untuk p'pluem sedikit pun, karena jika chimon tau dia akan sangat sedih. Chimon pasti akan mengalah, dan meninggalkan p'pluem untuk ku. Aku tidak mau seperti itu.
Aku sangat menyayangi chimon.
Tapi aku juga mencintai p'pluem.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tok tok
" Win ini papa."
Ku buka mataku saat mendengar gedoran di pintu kamarku.
" Iya pa. Masuk aja, tidak di kunci" balas ku. Aku tertidur saat memikirkan p'pluem.
Papa masuk begitu Mendengar suara ku. " Kamu tertidur?" tanya papa saat telah duduk di tepi kasur tepat di samping ku.
" Iya pa. " kupejamkan mata ku saat papa mulai mengusap lembut kepala ku. Aku sangat suka aaat papa melakukan ini.
"Di bawah ada bright. Katanya dia mencari kamu"
Mataku langsung terbuka lebar begitu mendengar nama p'bright. Ku lirik jam dinding yang terletak tepat di depan ku.
Jam 1.30.
Hell no.
Aku telat 30 menit.
" Apa p'bright menunggu lama pa?" tanya ku takut.
Papa menatap ku bingung. " em, bright datang jam 1 kurang. "
" Shiaaa. P'bright pasti marah. Pa bilang p'bright tunggu sebentar" aku langsung berlari menuju kamar mandi ku. Ku hiraukan Panggilan papa.
Aku mandi secepat yang aku bisa. Aku tidak mau p'bright menunggu lebih lama lagi. Aku takut p'bright marah.
Sedang tidak marah aja p'bright terlihat menakutkan apalagi saat dia marah!
15 menit kemudian aku segera turun kebawah. Aku mandi dan bersiap-siap secepat yang aku bisa. Bahkan jasa pengiriman tempat papa biasa belanja online kalah dengan kecepatan ku.
Aku sedikit belari agar segera sampai ke ruang tamu. Baru kali ini aku menyesal punya rumah besar.
Saat sampai di ruang tamu aku memelankan sedikit laju lariku dan mulai mengatur nafasku. Aku berjalan perlahan menuju sofa dekat p'bright duduk.
P'bright memandangku saat mendengar langkah kaki ku dan suara nafasku yang masih berat. Pandangan p'bright terlihat berbeda, bukan pandangan marah seperti yang aku bayangkan, justru pandangan p'bright seperti menahan sesuatu. Apa p'bright menahan Poop karena menungguku atau menahan lapar karena aku terlalu lama.
" Maaf p'bright win tadi tertidur" ujar ku begitu sampai di dekat p'bright dan duduk di sebelah papa. Tadi p'bright sedang berbica dengan papa.
" Tak apa. Mau pergi sekarang?" tanya p'bright lembut? Hell no sejak kapan p'bright lembut.
Aku hanya mengangguk ragu sebagai jawabanku. Aku masih shock mendengar p'bright berkata lembut.
" kalo begitu bright ajak win jalan dulu ya pa"
Aku terkejut mendengar p'bright memanggil pa pada papa bukan paman seperti anak teman papa atau papii lainnya. Belum hilang terkejutku p'bright menarik tangan ku dan meremas lembut tangan ku di depan papa! Catat itu! Di depan papa!.
Dan aku lebih terkejut lagi melihat reaksi papa. Papa terlihat sangat senang, berkalilipat terlihat senang di bandingkan dengan mendapat jam Rolex Limitid Edision dari papii ! Bahkan papa melambaikan tangannya dengan sedikit lonjatan kecil seperti cabe melihat COGAN!
P'bright sedikit menarik ku dan mengeratkan remasan tangannya. Tidak sakit memang, hanya saja membuat ku sedikit berdebar. Tidak ada yang pernah meremas tangan ku dengan lembut seperti ini selain keluarga ku dan ohm.
Saat di depan mobil p'bright membukakan pintu untukku dan mendorongku masuk dengan pelan. Bahkan p'bright memasangkan sabut pengaman ku. Tidak ini terlalu dekat. Wajah p'bright terlalu dekat dengan bibir ku, sangking dekatnya bahkan tidak sampai 1cm. Aku dapat mencium wangin p'bright. After save. Wangi yang sangat cocok untuk p'bright. Biasanya sangat sulit untuk seorang pria manly seperti p'bright mencari parfum yang cocok, aku suka dengan wangi p'bright.
Sesudah memasangkan sabuk pengaman ku, p'bright bergegas masuk ke mobil dari sisi satunya dan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Mobil p'bright terlihat sangat elegan dan mahal. Papii bahkan sangat menginginkan mobil seperti ini tapi tidak mendapatkannya karena kata papii mobil ini hanya di produksi 5 di seluruh dunia dan p'bright satu-satunya orang asia yang memiliki mobil ini.
10 menit perjalanan kami hanya saling diam. Sebenarnya aku ingin bertanya kepada p'bright kemana kami akan pergi dan yang paling penting aku ingin bertanya kenapa p'bright memaggil papa ku dengan papa. Tapi aku takut. P'bright terlihat menakutkan.
Aku perhatikan wajah p'bright dengan lekat. Sebenarnya p'bright sangat tampan bahkan p'pluem kalah tampan dari p'bright. P'bright mempunyai alis yang cukup tebal. Kedua mata nya sipit dan tajam, matanya menjadi daya tariknya kurasa. Hidungnya sangat mancung, bibirnya tebal dan kemerahan terlihat sangat sexy. Dan jangan lupakan bekas luka di ujung mata dan bibirnya! Itu membuat p'bright sangat sexy. Sebenarnya tidak ada yang menakutkan dari p'bright bahkan p'bright terlihat sangat tampan.
" Jangan menatapku sedalam itu"
Aku terkejut mendengar suara p'bright yang tiba-tiba dan lebih terkejut lagi ternyata p'bright sadar aku memperhatikannya Begitu dalam.
Papa win malu.
" Win tidak memperhatikan p'bright" jawabku mengelak dan kembali fokus pada jalan di depan.
" jangan bohong" balas p'bright dan masih fokus pada jalan di depan.
" Win tidak bohong" aku mengelak lagi.
" Apa ada yang ingin kamu tanyakan? " Tanya p'bright tiba-tiba saat tadi kami sempat terdiam beberapa saat.
Aku menatap p'bright ragu. Apakah tidak apa jika aku bertanya mengenai panggilan p'bright kepada papa?
Setelah berpikir cukup lama akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya.
" Kenapa tadi p'bright memanggil papa dengan panggilan papa. Biasanya yang lain memanggil papa dan papii dengan paman" tanya ku takut.
" Kenapa tidak boleh? Apakah ada laranganya?" balas p'bright cepat.
" Bukan begitu phi. Hanya saja terdengar aneh bagi win. Biasanya yang memanggil papa atau papii sama seperti win dan chimon hanya p'pluem itu juga karena p'pluem pacarnya chimon." jelasku.
" Aku juga sama seperti pluem" balas p'bright membuat ku bingung.
Sama seperti p'pluem? Sama-sama pacarnya chimon?
Aku menatap p'bright horor. Apakah benar seperti itu?
" Jangan bilang phi selingkuh dengan chimon. P'bright menghianati p'pluem?" kata ku dengan sedikit berteriak. Setelah mengatakan itu p'bright memukul kepala ku dengan pelan setelah itu mengusapnya.
Aku menatap p'bright heran dan merapa bekas usapan p'bright tadi. Jantungku mendadak berdetak dengan keras. Bahkan debarannya membuat tubuhku sedikit mengigil. Apa yang salah dengan ku?.
" Apa yang telah kamu pikirkan dengan otak sok pintar mu itu." ujar p'bright dengan tertawa kecil.
Baru kali ini aku melihat p'bright tertawa. Meskipun hanya tawa kecil tapi itu membuat p'bright beribu kali lebih tampan. Jangan sampai orang lain melihatnya.
What? Kenapa aku berpikir seperti itu?
" Lalu apa jika bukan seperti yang aku pikirkan?" tanya ku pelan.
" Aku sama dengan pluem karena kami sama-sama calon menantu kedua orang tua kamu"
" Maksudnya phi? Bagaimana bisa p'bright menjadi menatu papii dan papa?"
" Aku kekasihmu jika kamu lupa. "
" EEHHHHH!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Di tunggu next chapnya yaa.