Chereads / Lihat aku, Aku melihatmu / Chapter 5 - Part 4

Chapter 5 - Part 4

Selamat Membaca^^

Brak

"bright. Aku merindukan mu".

Aku melirik sekilas pada sumber suara itu. Ternyata itu new nnevvy. Model tengah naik daun saat ini. Aku kembali fokus pada komputer ku dan mengabaikannya. Saat ini aku lagi mengerjakan projec lagu baru untuk nanon. Dia menginginkan lagu yang bertema cinta itu menyakitkan.

Tidak sulit bagiku untuk mencurahkan perasaan untuk membuatnya karena aku juga merasakan kesakitan dalam mencintai itu.

" kau mengabaikan ku " rengek new sambil berdiri di sampingku dan meyandarkan kepalanya padaku.

Aku tetap mengabaikannya. Gadis satu ini sangat keras kepala. Semakin aku menolak semakin menjadi tingkahnya. Jadi lebih baik aku mengabaikannya.

"briiggghtt. " aku tetap fokus pada pekerjaan ku.

" bright! Jangan mengabaikan ku! " bentaknya sambil menarik kursi menghadap padanya.

" bisakah kau pergi? Kau sangat menggangu" ucapku sinis. Jujur dia benar- benar sangat menggangu. Sudah berkali- kali aku mengatakan jika aku tidak menyukainya dan sangat terganggu dengan keberadaannya. Tapi gadis ini benar-benar tidak punya urat malu, dia masih tetap mengangguku.

" bright. Kenapa kamu kasar?" ujarnya dengan nada menyedihkan dan jangan lupakan wajah sok imutnya. Dia tidak ada imutnya sama sekali. Hanya satu orang bagiku yang cocok dengan wajah imut. Orang yang aku cinta.

" sudah berapa kali aku mengatakan padamu jika aku tidak menyukaimu dan aku sangat terganggu dengan tingkah jalang mu itu. Jadi bisa tolong keluar dari sini karena aku sangat sibuk. "

" tapi aku sangat menyukaimu bright dan aku yakin kamu menyukaiku juga. "

" aku tidak menyukaimu. Sedikit pun tidak "

" aku tidak percaya karena tidak ada satupun yang tidak menyukaiku!"

"ada. Aku orangnya. Jadi keluar sekarang "

" kamu hanya menyangkal. Aku tau jika kamu menyukaiku sama seperti aku menyukaimu. "

" dengar. Aku tidak menyukaimu. Sedikit pun tidak bahkan hanya sedetik pun tidak. Aku menyukai - bukan lebih tepatnya aku mencintai orang lain. Jadi berhentilah mengganggu ku. " tegas ku dingin. Sebenarnya aku tidak mau berkata kasar seperti ini. Tapi orang seperti new harus di kasari baru mereka sadar.

Sepertinya kata kasar ku tidak bekerja dengan orang tidak tau malu sepertinyan. Lihatlah wajahnya sekarang justru memperlihatkan tekat yang semakin besar. " aku akan membuat kamu berpaling darinya dan melihatku. Aku yakin aku bisa "

" tidak. Kau tidak akan bisa. Bahkan satu orang pun tidak ada yang mampu melakukannya. Karena bagiku cinta adalah dirinya. Jika bukan dirinya berarti iti bukan cinta dan aku Lebih memilih hidup tanpa Cinta. Aku sudah berkali-kali mengatakan padamu untuk berhenti menggangguku tapi masih tetap menggangguku. Aku mesih menghormatimu karena kamu salah satu model kesukaan mamaku, jika kamu masih tetap ingin menggangguku maka jangan salahkan aku jika karir mu akan hancur. Jadi berhenti mengangguku karena itu sangat mengganggu dan usaha mu akan sia-sia. "

New terkejut dengan kata-kataku. Wajahnya mendadak pias dan aura wajahnya memucat. Aku tidak perduli.

" ma..maafkan aku" ucapnya dan langsung meninggalkan studio ku.

Bagus. Mudah-mudahan dia memiliki otak yang cukup pintar untuk memahami bahwa ucapanku tidak main-main. Aku benar-benar tidak suka ada yang mengatakan akan membuatku berpaling dan membuatku mencintai mereka karena aku sudah pernah mencobanya berkali-kali bahkan ribuan kali. Namun hasilnya tetap sama. Aku tetap mencintainya 7 tahun lamanya.

7 tahun yang kulalui hanya mencintainya.

7 tahun kulalui dengan berharap dia meresakan hal yang sama.

7 tahun aku selalu berharap untuknya.

Dan 7 tahun yang kulalui dengan kekecewaan dan patah hati.

7 tahun aku memendamnya tanpa berani mengatakannya.

7 tahun aku berharap dia akan melihat ku.

Tapi selama 7 tahun ini dia masih tetap sama. Tetap melihat orang lain dan bukan aku.

Aku melihat mu...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Melihatnya tersenyum dan tertawa sudah membuatku bahagia, meskipun dia tidak tersenyum untuku. Dia adalah sosok yang ceria, tapi dulu dia termasuk sosok yang pendiam dan jarang berbicara bahkan kami tidak pernah berbicara. Sekalipun.

Semua yang ada pada dirinya membuat aku jatuh cinta. Matanya, hidungnya, Alisnya, bahkan giginya. Semuanya aku cinta. Aku mencintai sikap ramahnya. Aku mencintai kebaikannya. Aku mencintai sifat tidak sombongnya. Dia benar-benar orang yang sangat baik yang pernah aku temui dalam hidup. Dia tidak pernah memerkan kekayaan keluarganya. Bahkan dia tidak pernah memamerkan seberapa terkenalnya keluarganya. Tidak ada yang tidak mengenal keluarganya. Tapi hanya beberapa orang yang mengenalnya karena dia tidak suka menjadi perhatian orang banyak. Bagaimana aku bisa tidak mencintainya jika dia sangat sempurnya seperti itu.

Hari ini seperti biasa yang kulalui 7 tahun belakangan ini. Aku selalu mengikutinya dari belakang secara diam-diam. Dia tidak pernah menyadarinya. Kadang aku berpikir apa dia sebodoh itu hingga tidak menyadari jika dia di ikuti seseorang selama 7 tahun ini.

Saat ini dia tengah berjalan kaki dari halte bis menuju rumahnya. Dia selalu seperti ini berjalan kaki dari halte bis hingga kerumahnya. Meskipun dia anak orang kaya tapi dia tidak pernah membawa mobil sendiri. Biasanya tiap pergi kekampus dia akan naik bis kadang di antar dengan papiinya. Dan saat pulang dia akan pulang bersama sahabatnya tapi tidak pernah mau di antar sampai rumahnya.

Aku benar-benar mencintai sifat nya. Dia selalu berjalan sambil tersenyum lebar dan sesekali menyapa orang yang berpapasan dengannya. Benar-benar sosok yang ceria dan ramah. Berbanding terbalik dengan sifat Ku yang kaku dan dIngin.

Tiba-tiba dia berhenti didepan sebuah rumah besar. Rumah tepat di samping rumahnya dan di depan rumahku. Dia menatap rumah itu lama. Lebih tepatnya menatap salah satu jendela di lantai 2 rumah ini.

Rumah itu, jendela itu adalah punya sesorang yang di cintainya. Dan orang itu bukan aku.

" tolong lihat aku..." gumannya pelan. Itu kata yang selalu di ucapkannya saat melihat orang yang di cintainya.

"... Aku melihatmu."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc~~