"Nih." Orang tersebut mengarahkan tangannya memberi amplop tebal. Cowok berseragam itu mengulurkan tangannya, namun cewek itu lebih dulu menghindar.
"Gue bakal kasih kalo lo mau bantuin gue bunuh Abigail."
Mendengar nama yang diucapkan, cowok ini merasa ragu. Abigail Quinn, teman kelas sebelahnya yang kadang berlagak kepedean tapi baik dan ceria.
Demi uang yang sangat dibutuhkan sekarang, ia menerima tawarannya.
"Bagaimanapun caranya, lo harus selesain minggu ini," perintah orang tersebut.
"Kenapa dia?" tanya cowok bertubuh jangkung itu heran.
"Lo mau duitnya kan? Jadi lo gak usah tau kenapa."
"Serah lo dah." Cowok itu berdecak kesal. Kalau tidak demi uang yang dia butuhkan sekarang, dia tidak bakal datang kesini.
"Kalo lo gak berhasil, ya liat aja sendiri nanti."
Ia menerima amplop berisi uang di tangannya dan memikirkan cara cepat untuk menyelesaikan tugas ini. Ezra dan Aleeza sekarang benar-benar dekat dan melindungi Abigail. Sebenarnya tidak tega melakukan ini dan tidak tahu apa kesalahan Abigail sampai ada yang punya niat untuk membunuhnya.
Ia bangkit dari tempat duduknya dan melangkah keluar dari café milik perempuan tersebut. Tangannya membuka isi amplop dan terdapat lembaran uang yang banyak. Semoga cukup.