"Oke, kalau kamu ingin menyelesaikan masalah dengan ku tapi membawa-bawa Rani, aku akan pergi ke sana juga bersama dengan Kevin. Adil, bukan Mas?"
Farel mendengus kasar, saat mendengar Zulfa yang berkata seperti itu dari seberang sana. Ia tidak pernah suka jika nama 'Kevin' keluar dari mulut istrinya, terasa ada gejolak api membara yang membakar seluruh permukaan hatinya. Rasanya seperti sangat menyesakkan jika seharusnya dialah yang selalu di sebut Zulfa, bukan laki-laki lainnya.
"Dia tidak ada urusannya dengan kita, untuk apa membawa laki-laki seperti dia di kehidupan kita, sih? tidak akan membantu banyak juga," jawabnya dengan nada yang sedikit terdengar kalau dia tidak suka dengan Kevin.
Terdengar Zulfa yang berdehem kecil dari seberang sana. "Lalu apa bedanya dengan Rani? bukannya dia juga tidak memiliki urusan di dalam hubungan pernikahan kita? kenapa dia juga ikut-ikutan yang seharusnya hanya kita sana yang membicarakan, Farel!" tanyanya.
