"Aku tau pasti kamu akan kembali denganku, iyakan sayang?"
Farel menatap spaghetti yang di pesannya dengan tidak selera, lagi-lagi di hadapkan oleh gadis yang memiliki rasa penuh dengan kepercayaan diri yang tinggi. Jika ini bukan tentang pilihan yang akan di ambil untuk menentukan masa yang akan datang di hidupnya, mungkin ia tidak akan pernah mau untuk bertemu lagi dengan Rani, mungkin? "Jangan terlalu percaya diri, Rani. Saya tidak akan meminta hal itu, kamu terlalu berharap."
"Lalu? untuk apa kamu mengajak ku makan di luar seperti ini jika bukan untuk menarik ku kembali di kehidupan mu? hal yang mustahil seorang laki-laki bisa lepas dari gadisnya yang sudah menjalin hubungan bertahun-tahun, kau tahu?" tanya Rani dengan tangan yang mulai mengelus lembut punggung tangan Farel, ia padahal masih meyakinkan dirinya sendiri perihal kejadian tadi pagi hanyalah mimpi belaka.