"Permisi, atas nama Tuan Farel, ya?"
Farel menaikkan sebelah alisnya, merasa kebingungan. Tadi ia mendengar bel rumah dan kebetulan Bi Ijah sedang membersihkan kamar miliknya, mengharuskan dirinyalah yang membuka pintu. Dan sekarang, dihadapannya ada seorang kurir yang memegang paper bag dari beberapa tempat junk food terkenal.
"Siapa yang pesan ya, Pak?" tanya Farel sambil mengambil semua paper bag yang ada di tangan sang kurir, siapa tahu itu milik Zulfa.
"Dari Mbak Dea, katanya ini dari istri Tuan, beliau hanya menitipkan pesan itu saja. Saya permisi dulu ya, Tuan."
Farel menatap kepergian kurir itu dengan wajah sangat bingung. Zulfa? Untuk apa gadis itu memesankan junk food segini banyaknya untuk dia? tumben sekali.