Dengan dipenuhi emosi, CL berjalan mendekati lawan yang baru saja ia banting dengan tatapan membunuhnya. Dia menyelipkan lengannya di leher lawan dan menekan sekuat mungkin.
"Oh hei kenapa kau menatap ku seperti itu?"
"Apa kau benar benar marah padaku?"
"Apa sebenci itukah dirimu padaku?"
CL menatap lawannya dengan tatapan puppy eyes.
"Kenapa kau memilih untuk melawanku?"
"Kan aku anak kecil, bukankah kau yang bilang sendiri?"
Tatapannya kini menjadi berubah. Dan dia mulai mendekatkan pisau pada bagian perut lawannya.
"Ya seharusnya anak kecil diajak bermain. Tapi, kau bermain dengan anak kecil yang salah."
Perlahan lahan CL menusukan pisau pada perut lawannya. Perlahan tapi pasti, membuat sang lawan menatap balik dengan pandangan amarah dan kesakitan sekaligus.
"Kenapa? Apakah sakit?", CL makin memperdalam tusukannya.
"Ergh.", darah mulai bercucuran dari mulut anak buah Mr. Jason. Banyak sekali.
"Lihat, sekarang kau mengeluarkan darah sama seperti ku."