"Kenapa?", CL menatap keduanya dengan tatapan polos.
Daren yang menyadari situasi ini langsung mengambil tindakan.
"Euh, tidak ada. LJ kalau lagi sakit memang suka melantur.", CL hanya ber-oh ria.
"Eyy paman, apa maksudmu?", ledek LJ semakin menjadi-jadi.
"Diam atau ku pukul kau anak nakal!"
"Jika paman memukulku akan ku buat sengsara hidup paman!", bukannya takut, LJ malah mengancam balik.
"Baiklah baiklah terserah apa katamu."
Daren duduk di ranjang LJ bagian kaki. Dia duduk menghadap LJ. Daren mengangkat salah satu tangan untuk mengusap kepala LJ dengan kasih sayang.
"Bagaimana tidurmu semalam?", tanya Daren lembut.
"Aku tidur dengan nyenyak. Paman sendiri?"
"Paman juga tidur dengan nyenyak."
"Apa karena memimpikan seseorang?"
"Astaga kau ini. Baru saja sembuh."
"Biarkan."