Chereads / FIREARMS ARMY UNITY / Chapter 39 - Infinite Fight

Chapter 39 - Infinite Fight

"Udah ga marah?"

"Marah sama siapa?"

"Sama setan."

"Dih."

"Ya sama gua lah. Dari tadi lu marah kan sama gua?"

"Hm."

"Trus sekarang udah ga marah?"

"Ga tau."

"Cih!"

Alex dan CL sudah selesai membeli es krim dan cake. Dan kini mereka sedang menempuh jalan ke rumah Alex.

"Gua berasa jajanin pacar.", celetuk Alex main-main

"Maksud lo?"

"Ga, udah lupain. Kasian otak lo, kapasitasnya sedikit."

"Sialan!"

Alex sesekali menolehkan kepala hanya untuk melihat CL yang sedang menikmati es krim yang berwarna hijau dan putih itu. Dia tersenyum dan terkekeh melihat cara CL memakan es krim.

"Aaa.", CL menodongkan sendok es krimnya yang penuh dengan isinya.

"Hah?"

"Buka mulutnya.", Alex hanya menurut dan membuka mulutnya. CL memasukan sendok yang berisikan es krim tersebut ke mulut Alex. Saat sendok es krim sudah berada tepat didalam mulut, Alex tak kunjung menutup mulutnya.

"Ih makan, nanti cair. Ludah lo juga bakal netes nanti."

Ide jail terlintas di pikiran Alex. Dia memajukan kepalanya baru kemudian menutup mulutnya.

Sendok es krim tersebut kebetulan berukuran kecil jadi hanya bisa sedikit es krim yang bisa terangkat olehnya. Karena Alex membuka mulutnya terlalu lebar ditambah dia memajukan wajahnya, jadi, sedikit bagian tangan CL juga ikut termakan.

CL yang menyadari Alex memasukan sedikit bagian tangannya ke mulut, membolakan mata. Sehabis Alex memundurkan kepalanya, CL masih saja mematung.

Alex tersenyum jahil dan menahan tawa.

"Ihhhhh aahhhh. Alex sialan lo ah!", CL mencium tangannya yang habis masuk ke dalam mulut Alex.

"Ih bau, jorok lo ah bangsat!"

"Ihh mau cuci tangan ahh!"

Alex tertawa terbahak bahak melihat reaksi CL.

Bugh bugh bugh

"Eh eh jangan pukul pukul, gua lagi nyetir nanti nabrak."

"Tangan gua bau sialan!"

"Halah lebay lo bego. Gua sikat gigi kok tadi."

"Tapi jorok babi!"

"Yaudah bentar."

Alex menepikan mobil nya agar CL bisa mencuci tangannya. CL segera keluar dari mobil dengan membawa sebotol air putih.

Sudah merasa bersih, CL masuk kembali ke dalam mobil.

"Bego banget punya temen!", CL mulai mengeluarkan kalimat kalimatnya.

"Dah ah gua ga mau kasih es krim lagi ke lo. Nyesel gua ngasih tadi."

"Emang yang beliin es krim siapa?", Alex meledek sambil menjalankan mobilnya kembali.

"Ga ikhlas nih?"

"Ga."

"Yaudah nanti gua ganti."

"Bercanda elah."

Keduanya terdiam setelah berdebat panjang lebar. CL kembali fokus untuk menghabiskan es krim dan cake nya. Tapi, CL tidak yakin dia bisa menghabiskan cake nya saat itu juga. Mungkin nanti dia akan menaruhnya di kulkas rumah Alex terlebih dahulu. Baru setelah dia pulang, dia akan mengambilnya kembali dan menghabiskannya sesegera mungkin.

"Turun."

Akhirnya mereka berdua sampai di rumah Alex.

Alex keluar terlebih dahulu dan meninggalkan CL sendirian di mobil. Sedangkan CL berusaha keluar dengan susah payah karena cup es krim dan cake nya tersimpan berantakan di atas pahanya.

"Alex, bantuin!"

Alex menghembuskan naps kasar dan memutar balik arah jalannya menuju CL.

"Sini."

CL memberikan cup es krim yang telah kosong dan kotak cake yang masih berisi cake sebesar setengah lingkaran. Kemudian dia mengambil tas dan topinya yang sempat ia lepas dan ditaruh di jok belakang. Dan setelahnya keluar dari mobil.

"Udah ga ada yang ketinggalan?", tanya Alex.

"Ga kok."

"Yaudah ayo masuk."

CL menganggukan kepala lalu mengikuti langkah Alex.

Pintu terbuka lebar saat mereka hampir sampai di bagian depan pintu.

"Lu duduk aja dulu, gua mau ke kamar Mama sama Papa."

"Sure."

CL duduk di ruang tamu rumah Keluarga Frankie lalu mengeluarkan handphone nya dan memainkan game yang ada didalamnya. Sedangkan Alex pergi ke lantai atas bersama beberapa maid yang mengikutinya.

Saat sibuk bermain ponsel, dia melihat kotak cake nya yang disimpan Alex di meja. Dia mengambil kotak cake tersebut dan pergi ke dapur. CL membuka kulkas disana dan menaruh cake nya didalam.

Setelahnya dia kembali ke ruang tamu, duduk di sofa, dan kembali memainkan handphone nya.

~~

Butuh sekitar dua puluh lima menit Alex menghabiskan waktu di kamar kedua orang tuanya bersama para maid. Walaupun dia laki-laki, tapi dia lebih paham tentang hal ini dari pada CL, jadi tidak perlu menghabiskan banyak waktu.

CL yang menunggu di ruang tamu pun merasa ngantuk. Dia ingin tidur tapi saat dia tertidur, Alex malah membangunkannya dan memberitahu kalau Alex sudah siap. Itu yang paling dibencinya, ketika baru tertidur sebentar, kemudian seseorang membangunkannya.

Nah itu dia Alex. Anak laki-laki itu sedang menuruni tangga bersama maid nya yang membawa sebuah koper. CL yang melihat Alex segera berdiri dari tempatnya.

"Eh, LJ butuh baju ganti ga sih?", tanyanya pada Alex.

"Eh iya ya, dia butuh ga si kalo lagi begitu?", Alex balik bertanya.

"Dih malah nanya balik. Gimana si?"

"Yaudah deh, bawain aja siapa tau butuh."

"Yaudah ayok!"

"Bentar."

Alex pergi ke kamarnya. Tapi sebelum itu, dia menyuruh maid nya untuk memasukan koper tersebut ke bagasi mobil.

Tak lama kemudian Alex kembali dengan membawa sesuatu di tangannya.

"Nih ambil.", Alex melemparkan benda tersebut ke CL.

"Motor lu disimpen dimana?"

"Di garasi, ambil aja."

Ya, Alex memberikan kunci motornya pada CL.

"Oke, ayo!"

Keduanya kini bersiap kembali untuk pergi.

"Lu ikut dulu ke apartemen LJ.", titah Alex sebelum CL pergi ke garasi.

"Ngapain?"

"Lu mau gua nyiapin under ware LJ?"

"O- oh i-iya ya. Hehe, lupa."

"Dah sana cepet ambil motornya."

CL segera berlari ke arah garasi. Ternyata cukup jauh jarak dari pintu utama ke garasi, CL memangkan cukup banyak waktu untuk pergi ke sana. Setelah dia kembali dengan motor Alex saja, ternyata Alex sudah menunggu di luar kawasan rumah dengan mobil.

Tin tin

Alex membuka jendela mobilnya saat mendengar klakson motornya berbunyi.

"Ayo jalan."

"Ladies first."

CL tersenyum lalu menutup kaca helm nya. Dan kemudian mulai menjalankan motornya. CL yang memimpin jalan dengan motor dan Alex yang membuntutinya dari belakang dengan mobil.

~~

Dan disinilah mereka. Apartemen LJ.

CL turun dari motornya, membuka gerbang untuk dirinya dan Alex. Setelahnya mereka berdua masuk.

"Lu tau kode apartemen LJ?", tanya CL yang masih duduk di atas motor yang terparkir di samping mobil.

"Kalo ga salah tanggal ultah dia deh."

"Ouh yaudah sana coba."

Alex mendekati pintu apartemen LJ dan mencoba memasukan kode keamanannya.

Piip

Benar. Kodenya adalah tanggal kelahiran LJ. Untung saja Alex tau, kalau tidak, sia-sia mereka datang ke sini.

CL membuka helmnya dan turun dari motor saat Alex berhasil membuka pintunya.

Keduanya pun masuk ke dalam.

"Kamar LJ dimana?", tanya CL.

"Lantai dua."

"Oh, yaudah ayo naik."

"Kok ngajak gua?"

"Ya gua nyiapin under ware, lu nyiapain bajunya."

"Emang kenapa lu yang nyiapin semuanya?"

"Gua ga bisa."

"Dih gimana sih, lo cewek juga. Yaudah ayo."

Alex hanya pasrah dan berakhir pergi ke kamar LJ berdua dengan CL. Kalau saja tidak ada penghalang seperti under ware, Alex tidak perlu meminta pertolongan CL.