Chereads / Aldriana si Penyihir Agung / Chapter 1 - Prolog

Aldriana si Penyihir Agung

dear_sesilia
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 12.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Namaku Aldriana Charlotte De Greez.Salah satu putri dari Kerajaan Neatha yang berada di daerah Barat.Suraiku berwarna perak dengan iris mata biru laut yang sama dengan iris mata Raja.Tapi darah yang mengalir di tubuhku tidaklah murni darah keluarga kerajaan.Ibuku adalah seorang putri dari pedagang besar yang sering datang ke Kerajaan Neatha untuk menjual produk mereka ke penjual di sini.Dan hal itu membuat aku beserta saudara kembarku dipandang remeh.Namun hal tersebut kami abaikan dan fokus terhadap kekuatan yang ada di dalam tubuh kami masing-masing.

Saudara kembarku yang bernama Alseana Charline De Greez memiliki fisik yang sangat kuat berbanding terbalik denganku yang memiliki tubuh lemah.Kepintaran otaknya juga tidak main-main.Karena setara dengan Hersein-adik putra mahkota-si perdana menteri yang terkenal akan paras tampan dan IQ yang sangat tinggi.Sedangkan aku,lebih memfokuskan terhadap kekuatan dewa yang bersemayam di tubuhku.

Tidak ada yang tau jika aku memiliki kekuatan legenda yang hanya dimiliki pewaris tahta Kerajaan Neatha,karena kami dibiarkan hidup terlantar di istana Marley,

paviliun putri yang terletak di Timur wilayah istana Kerajaan.

Hanya ada aku,Alseana,ibu,dan beberapa pelayan yang memperlakukan kami dengan semena-mena.Walaupun diperlakukan seperti itu,ibu merawat dan menyayangi kami berdua dengan kasih sayang.

Dirinya mengajarkan Alseana meningkatkan pertahanan fisik dan beberapa pengetahuan yang diketahuinya dan hebatnya langsung dimengerti Alseana karena pengetahuan yang diajarkan olehnya sangat susah dipahami bahkan orang dewasa sekalipun.Sementara aku,ibu mengajarkanku cara mengontrol kekuatan dewa yang sangat besar.Dan dari situlah,aku menyadari bahwa ibu adalah seorang elf setengah bangsawan rendah.

Kami melewati hari demi hari dengan bahagia,tidak peduli dengan perlakuan para pelayan.

Namun berbeda dangan hari itu.

Kami menemukan tubuh kaku ibu dalam posisi tidur di kamarnya.Aku hanya bisa tersenyum getir beda dengan Alseana.Sejenak dia diam dan langsung menggila.Dia menyerang para pelayan yang melihat kami sambil tersenyum puas termasuk diriku.

Aku ingin menghentikan tindakan berbahaya dirinya tapi tidak bisa karena aku bisa melihat hawa napsu membunuh dari kedua matanya.Dan tak sadarnya,aku menggunakan kekuatan dewa milikku untuk menenangkan Alseana dan membuat suasana paviliun sunyi beberapa saat.Ketika sadar,aku langsung panik dan lepas kontrol, membuat aura manaku meledak dan menyebar ke seluruh wilayah istana bahkan sampai seluruh wilayah daerah barat.

Aku membelalakkan kedua mataku.Menyadari kecerobohanku yang sangat fatal baik untuk diriku maupun Alseana.Segera aku menghapus ingatan para pelayan di paviliun.

Tapi itu tidak ada apa-apanya,

karena aura manaku tersebar berantakan dan masalahnya aku tidak tahu caranya menghapus jejak aura mana karena ibu tidak sempat mengajarkanku caranya.

Aku sempat takut jika ada anggota istana utama yang menyadari aura mana dewa tersebar di wilayah Kerajaan.

Namun ketakutanku tidak menghasilkan apa-apa karena tidak ada satupun anggota istana utama yang datang ke istana Marley.Aku menghela napas lega.Tapi di satu sisi,aku tidak tahu bahwa seluruh anggota istana utama kebingungan terhadap aura manaku yang tersebar luas.

Dan keanehan di paviliun mulai terjadi.

TBC