Selamat pagi Amsterdam, pagi yang begitu cerah dengan udara dingin, aku memulai pagi ku dengan berolahraga sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Hari ini adalah hari pertama dimana aku masuk kuliah di kampus impian ku yaitu university of Amsterdam, di universitas itu aku mengambil jurusan fakultas kedokteran, menjadi seorang dokter memang impian ku sejak kecil.
Setelah, aku selesai berolahraga dan mandi tiba-tiba ada seseorang yang membunyikan lonceng depan pintu rumahku.
"Teng...teng...teng..." Suara orang mengayunkan lonceng bel rumahku.
" ja wacht even!!!"(iya tunggu sebentar!!!). Jawabku dari dalam rumah sambil berjalan membuka pintu rumah.
"goedemorgen kayla"(selamat pagi kayla).ucap Elise .
"ochtend elise ook"(pagi juga Elise).jawabku.
"Laten we samen naar de campus gaan"(yuk kita berangkat ke kampus bareng).kata Elise.
"wacht even, zijn we trouwens dezelfde campus?"(eh tunggu dulu , ngomong-ngomong emangnya kita satu kampus ?).tanya ku kepada elise dengan raut wajah bingung.
"ja we zijn één campus, je wilt toch studeren aan de universiteit van Amsterdam?"(iya lah kita satu kampus , kamu mau kuliah di kampus university of Amsterdam kan ?).kata Elise.
"Ja hoe weet je dat"(iya kok tau kamu). jawabku.
"Ja, want de campus van de Universiteit van Amsterdam is hier een van de beste campussen"(iya lah soalnya kampus university of Amsterdam itu adalah salah satu kampus terbaik di sini).kata Elise.
" Oke',dan neem ik eerst de tas en draag ik schoenen"(ya udah kalau gitu aku ambil tas dulu sekalian mau pakai sepatu). Kataku sambil masuk ke dalam rumah.
Setelah selesai, aku dan Elise langsung berangkat ke kampus , kami berangkat ke kampus menggunakan angkutan umum yaitu Tram , karena jarak dari rumah ke kampus lumayan agak jauh kira-kira sekitar 45 menit .
Sesampainya di kampus, aku langsung masuk ke dalam kelas bersama Elise , dan di sana aku mempunyai teman-teman baru yang cukup baik dan ramah .
Saat aku duduk di kelas bersama Elise, semua teman-teman mendekati ku dan mengajakku berkenalan soalnya dari sekian banyak teman sekelas ku hanya aku saja yang berasal dari Indonesia.
Tidak lama kemudian, dosen datang ke kelas .
"Goedemorgen allemaal"(selamat pagi semuanya).kata dosen .
" ochtend missen"(pagi miss). jawab teman_teman satu kelas.
" Vandaag is de eerste
Dag dat we elkaar hebben ontmoet ,daarom beginnen we deze ontmoeting door kennis te maken met je naam en land van herkomst"(hari ini adalah hari pertama kita bertemu maka dari itu kita awali perjumpaan ini dengan berkenalan di mulai dari nama dan negara asal kalian).kata dosen.
"Ja mevrouw"(iya miss). jawab teman-teman satu kelas.
"eerder introduceren mijn naam is mevrouw Cleo, ik kom uit Amsterdam"(sebelumnya perkenalkan nama saya miss cleo, saya berasal dari Amsterdam).kata miss cleo .
Setelah, semua maju untuk memperkenalkan dirinya sekarang giliran aku yang memperkenalkan diri.
" Hallo allemaal , mijn naam is kayla en ik kom uit Indonesië"(hai semuanya, nama saya kayla dan saya berasal dari Indonesia).kataku.
Setelah aku selesai memperkenalkan diri semua teman-teman satu kelas memberi ku tepuk tangan yang begitu meriah atas tanda kalau mereka senang sekali bisa mempunyai teman yang beda asal negara.
Aku dan reno menjalani hubungan dengan perbedaan waktu 6 jam, memang sulit jika dibayangkan. Saat pulang dari kampus aku mencoba menghubungi reno.
"Hay ren, apa kabar?" Tanyaku pada reno lewat telpon.
"Baik kay, kamu gimana?" Tanya Reno balik.
" Baik juga" jawabku
"Syukurlah kalau begitu" kata reno.
"Iya ren" jawabku
" Kay disitu jam berapa?" Tanya reno
" Jam 1 siang, pasti disitu udah malem ya" kataku
"Kok kamu tahu" kata reno.
" Iya lah tahu, waktu Indonesia sama Amsterdam kan selisih 6 jam" jawabku
"Hahaha iya sih, kamu lagi apa?" Tanya reno
"Abis pulang dari kampus, kalau kamu lagi apa?" Tanyaku balik
"Lagi mikirin kamu" kata reno sambil tersenyum.
"Jangan gombal deh ren" kataku
" Emang bener aku lagi mikirin kamu kay, aku kangen sama kamu" kata Reno.
Aku terdiam sejenak, hingga suara reno dari dalam telpon mengagetkanku.
"Kay, kamu emang nggak kangen sama aku" tanya Reno
"Kangen juga ren, aku kangen semuanya yang ada di Indonesia, kangen makanannya, kangen kita dulu jalan jalan bareng,kangen semuanya deh kangen " jawabku
"Udah tenang aja kay nanti kalau kamu balik ke Indonesia aku bakal ajak kamu jalan-jalan lagi kayak dulu" kata reno.
"Janji ya" kataku
"Iya" kata reno.
"Ya udah aku tutup dulu ya telponnya, mau bersih-bersih dulu" kataku.
"Iya, jaga diri baik-baik ya" kata reno.
"Iya kamu juga" kataku
Diawal-awal hubungan ku dengan reno terlihat baik-baik saja, tetapi semakin lama semuanya berbeda reno menjadi susah dihubungi dan tidak ada kabar. Aku cemas dengan keadaan Reno, pikiran ku mulai negatif aku takut reno lupa dengan aku dan memiliki perempuan disana.
Dan saat cuti kuliah aku memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Aku kangen Ayah, bunda, Reno aku juga kangen rania.
Aku menghubungi bunda kalau aku akan pulang ke Indonesia, bunda kelihatannya senang aku pulang ke Indonesia.
Setelah perjalanan beberapa jam dipesawat akhirnya aku sampai juga di bandara Soekarno Hatta.
Aku langsung menghubungi bunda
"Hallo bunda aku udah sampai, bunda dimana ya" tanyaku pada bunda lewat telpon.
"Iya sayang bunda juga udah sampai kamu dimana ya" kata bunda.
" Loh bunda juga udah sampai" kataku sambil melihat sekeliling mencari bunda. Dan aku melihat bunda dan ayah yang tampak mencari ku.
"Bunda aku udah tahu bunda dimana, bunda tunggu disitu ya, kayla kesana" kataku
Aku langsung menghampiri bunda dan memeluk bunda dan ayah untuk mengobati rasa kangenku pada ayah dan bunda.
"Bundaa ayah, kayla kangen banget sama ayah dan bunda" kataku
"Bunda sama ayah juga kangen banget sama kamu nak" kata bunda
Setelah itu aku langsung pulang dengan ayah dan bunda.
Sampai rumah aku istirahat sebentar dan setelah itu aku masak bareng bunda, sudah lama aku nggak masak bareng bunda. Dan kami pun makan malam bersama sambil aku bercerita tentang kehidupan ku di Amsterdam.
Pagi itu aku duduk diteras rumah dan masih memikirkan reno, sampai detik itu reno tidak ada kabar sudah beberapa kali aku mencoba menghubungi reno tapi masih aja tidak bisa.
Tiba-tiba handphone ku berdering aku segera mengambil handphone ku yang ada dimeja, aku berhadap itu telpon dari reno tapi ternyata bukan, itu telpon dari rania.
"Hallo ran, apa kabar? Aku udah lama nggak dapat kabar dari kamu?" Kataku
"Hallo kay, kabar aku baik kay, gimana dengan kamu?"kata rania
"Aku juga baik ran" kataku
"Oh ya kay, bisa ketemuan sekarang nggak soalnya aku kangen banget sama kamu" kata rania
"Loh ran kamu juga ada di indo" tanyaku.
"Iya kay, aku udah seminggu di indo" kata rania
"Ya udah kita ketemuan dimana, aku juga kangen nih sama kamu" kataku.
"Nanti aku sharelok ya" kata rania
"Oke ran" kataku.
Aku segera siap-siap untuk pergi dengan rania. Aku sudah tidak sabar ketemu rania ingin bercerita semuanya dengan rania.
Aku dan rania ketemuan disebuah kafe.
"Rania mana ya" kataku dalam hati.
Aku mencari disekeliling kafe dan tiba-tiba ada seseorang memanggil ku dan ternyata itu rania.
"Kayy aku kangen banget sama kamu" kata rania sambil memeluk ku.
"Aku juga kangen banget sama kamu ran" kataku.
"Ya udah kita masuk yuk" ajak rania.
Kami pun masuk ke kafe dan memesan makanan.
Aku dan rania menceritakan pengalaman kami pada waktu kuliah diluar negeri. Sifat rania masih sama seperti dulu, rania yang ceria dan selalu heboh ketika menceritakan sesuatu.
"Gimana kay kuliah di Amsterdam seru nggak? Dapat kenalan cowok bule nggak?" Tanya rania
"Seru kok ran, orang-orangnya juga ramah-ramah" jawab ku
"Terus dapat kenalan bule nggak?" Tanya rania heboh
" Dapat sih, tapi cewek bukan cowok, lo sendiri gimana dapat cowok bule juga di sana ? tanyaku balik
"Enggak ran, aku kan setia sama pacar aku jadi aku nggak akan tergoda sama bule" kata rania
"Nah itu lo ngomong gitu, gue juga sama kali nggak tergoda sama bule, aku bakal setia sama reno" jawabku tersenyum
"Eh btw ngomongin Reno, hubungan lo sama reno gimana? Lo kan LDR nih, beda sama gue, kalau gue kan satu kampus sama pacar gue, lo gimana" tanya rania
"Jadi pacar lo juga kuliah di Australia?" Tanyaku pada rania, karena aku baru tahu kalau pacar rania juga kuliah di Australia.
" Iya, hubungan lo sama Reno gimana?" Tanya rania
"Ya gitulah ran" jawabku dengan wajah agak sedikit lesu.
"Gitu gimana?, Lo putus apa gimana? Yang jelas dong kay" tanya rania
"Udah beberapa bulan ini reno nggak ada kabar ran, bahkan gue pulang aja reno nggak tahu" jawabku.
"Loh kok bisa, udah lo telpon?" Tanya rania
"Udah ran tapi nggak bisa, gue khawatir sama reno, gue harus gimana coba" jawabku
"Jangan-jangan reno udah punya cewek lain" kata rania yang malah membuat aku negatif thinking
"Masa sih Reno kayak gitu, kayaknya nggak mungkin deh" jawabku nggak yakin kalau reno mendua
"Ya siapa tahu" kata rania
"Lo jangan buat gue tambah parno deh ran" kataku
" Kenapa lo nggak langsung samperin ke rumah reno aja, siapa tahu reno ada dirumahnya, dan lo bisa pastiin sendiri gimana keadaan reno?" Kata Rania
"Iya juga ya ran, gue kok nggak kepikiran ya" kataku
Setelah hangout bareng rania aku langsung pergi kerumah reno untuk memastikan keadaan reno seperti yang disarankan rania padaku.
"Tok tok tok, assalamualaikum" aku mengetuk pintu rumah reno.
"Wa'alakumsalam salam" suara dari dalam rumah reno
Dan ternyata itu mama nya reno, dia membuka pintu rumahnya.
"Loh, rania kok udah pulang, kenapa kamu nggak ngomong tante kalau udah pulang ke Indonesia, reno juga nggak ngomong" kata mama nya reno.
"Iya tante maaf, tante apa kabar?" Tanyaku.
"Kabar tante baik kay, ayo sini masuk kay" kata mamanya reno menyuruhku masuk.
Aku bercerita banyak tentang kehidupan ku di Amsterdam dan juga tentang reno kepada papa mamanya reno. Setelah lumayan lama dirumah reno akhirnya Reno datang dari kampus.
Dari luar rumah terdengar suara motor reno.
"Itu kayaknya motor reno deh pah" kata mamanya reno
" iya mah" kata papa nya reno.
Papanya reno langsung keluar menemui reno.
"Ren sini deh, papa mau kasih kejutan buat kamu" kata papanya reno dari luar rumah
"Kejutan apa pah" tanya reno
"Udah ayo masuk aja" kata papanya reno.
Reno dan papanya pun masuk rumah.
"Kayla" reno tampak kaget melihat ku dirumahnya. Aku tersenyum melihat reno.
"Ini beneran kamu kayla" tanya Reno lagi yang masih belum percaya kalau itu aku.
"Iya ren aku kayla, kamu lupa ya" kataku.
Reno masih tidak percaya kalau itu memang aku kayla.
Aku dan reno pergi jalan-jalan disebuah taman dekat rumah reno untuk melepaskan rasa rindu.
"Kay mau pulang kok nggak bilang-bilang sih, kalau gitu kan bisa aku jemput" kata Reno, sambil berjalan di taman.
"Kamu sendiri kemana aja, kok aku hubungi nggak bisa, udah lupa ya sama aku" kataku.
"Kayy, aku nggak lupa sama kamu, berhenti dulu deh aku jelasin" kata reno sambil memegang tanganku.
"Kita duduk disana yuk" kata reno sambil membonceng tanganku dan duduk dikursi taman.
"Jadi gini kay, waktu itu aku pulang dari kampus handphone aku dijambret sama preman aku sudah berusaha mengejarnya tapi nggak bisa, jadi otomatis semua data yang ada di hp ku hilang semua, tapi untung nya aku masih mencatat nomor kamu dibuku, nah setelah aku udah beli hp baru. Aku terlalu sibuk dengan kuliahku jadi nggak sempat menghubungi kamu. Maaffin aku ya aku tahu aku salah" kata reno
"Ngak papa kok ren, aku tahu kamu sibuk, dan kita juga menjalani hubungan dengan perbedaan waktu ren, disini siang disana udah malam, memang susah sih ren, tapi nggak papa kok yang penting kita masih bisa menjalin hubungan sampai sekarang" kataku
"Kamu nggak marah" kata reno
" Buat apa aku marah kamu kan udah jelasin semuanya ke aku, kecuali kalau kamu selingkuh baru aku marah" kataku sambil tersenyum memandang Reno.
"Ya nggak mungkin lah kalau aku selingkuh kay, kalau aku selingkuh berarti aku laki-laki bodoh yang mau ninggalin perempuan secantik dan sebaik kamu demi orang lain" kata Reno.
Reno tersenyum memandangku, aku pun juga tersenyum.
Tiba-tiba Reno memelukku dan dengan mengucapkan "l love you kayla" kata Reno
"I love you to" kataku tersenyum.
Aku dan reno mengelilingi kota Bandung dengan mengendarai motor reno dan juga mendatangi beberapa tempat yang dulu aku sering datangi dengan reno. Ternyata Reno masih sama seperti dulu tidak berubah sedikit pun.
Hari itu hari yang sangat menyenangkan aku bisa bertemu dengan Reno, bisa menghabiskan waktu dengan reno dan bercerita semuanya dengan Reno.