Chereads / R e n j a n a / Chapter 2 - 02

Chapter 2 - 02

Mata Aruni meneliti tiap judul buku-buku tebal yang berbaris rapi di lemari buku. Mulutnya komat-kamit membaca judul buku-buku itu, tak lupa telunjuknya menunjuk tiap judul di sisi buku.

Jika saja tugas kuliah kali ini tidak mengharuskan Aruni mampir ketempat keramat ini, mana mau Aruni masuk tempat seperti ini.

Perpustakaan adalah hal yang paling Aruni hindari. Melihat jejeran buku dengan ketebalan yang 'luar biasa' sudah membuat Aruni pusing dan mual duluan.

Beberapa pasang mata menatap Aruni dengan tatapan tak percaya. Sungguh, melihat Aruni berdiri di dekat rak buku adalah sebuah keajaiban.

Mata Aruni yang terasa kering kini berbinar saat melihat punggung kokoh yang berdiri membelakanginya dengan kepala sedikit menunduk.

Aruni melangkahkan kakinya pelan-pelan. Berusaha agar tidak menimbulkan suara apapun.

Aruni mengulum senyum lebarnya, tangannya mengepal dan terayun dengan gerakan kaku. Mulutnya mendesis 'kan kata 'Yess' berulang kali saat berhasil berdiri disebelah orang itu tanpa disadari seseorang yang berdiri di sampingnya.

Aruni berdehem, bermaksud menyadarkan seseorang di sampingnya. Namun tidak juga seseorang itu menoleh kearahnya, jangankan menoleh mengangkat kepalanya saja tidak.

Aruni kembali berdehem lebih keras, barangkali deheman tadi tidak terdengar. Namun seseorang disampingnya masih di posisi semula. Berdiri kaku tanpa mengangkat kepalanya.

"Kak Asta." panggil Aruni dengan suara mendayu. Sakit juga tenggorokannya jika terus berdehem, jika yang dideheminya saja pura-pura budek. Eh.

Asta menolehkan kepalanya. Kemudian mendengus saat mengetahui tebakannya benar. "Ada apa, Arunika?" tanya Asta pelan.

Aruni menampilkan cengiran khasnya. "Gini loh, Kak. Saya lagi cari buku, tapi dari tadi gak ketemu." ucap Aruni yang ditanggapi dengan alis terangkat sebelah oleh Asta. "Kak Asta, bisa gak bantu saya cari buku itu." lanjut Aruni dengan wajah merona.

Asta menghela nafasnya panjang. "Buku apa yang kamu cari?" tanya Asta.

Dalam hati Aruni kembali ber-'Yess' ria. Aruni menyerahkan secarik kertas berisi judul buku yang harus dicarinya.

Asta berjalan terlebih dahulu. Tangannya menenteng tas punggung juga satu buku yang tebalnya 'luar biasa'.

Aruni menengadahkan kepalanya, menatap pundak lebar Asta penuh kagum. "Astaga, jadi pengen sandar-sandar manja." bisik Aruni kemudian terkikik-kikik.

Setelah berbelok beberapa kali akhirnya Asta menghentikan langkahnya. Tangannya menjangkau salah satu buku dari bagian rak buku yang paling tinggi.

"Ini." Katanya dengan tangan menyodorkan buku yang. Astaga, Aruni tidak percaya jika dirinya bisa membawa buku super tebal yang disodorkan oleh Asta kearahnya.

Aruni menengadahkan kedua tangannya. Oh, astaga. Siapa yang mencetak buku ini? Lihat saja, jika Aruni tahu siapa orangnya, pasti akan Aruni lempar buku ini keorang tersebut.

Asta mendenguskan tawanya saat ekspresi Aruni. "Berat sekali, ya?"

Aruni membusungkan dadanya. "Enggak, 'kan saya wanita tangguh." ujarnya dengan ekspresi sombong.

Asta menggelengkan kepalanya. "Kalau begitu saya pergi dulu."

Aruni menganggukkan kepalanya. Meski sedikit kecewa, tapi dengan menahan kepergian Asta juga rasanya tidak tepat.

Asta berlalu setelah melihat anggukan kepala dari Aruni.

Aruni menghembuskan napasnya. Matanya menatap buku super tebal yang di bawanya, kemudian kembali menghembuskan napasnya.

"Berat banget sih!!" desisnya kemudian melangkahkan kakinya dengan kaki menghentak keras.

Bodo amat, mau di bilang tidak waras atau mengganggu. Aruni tidak perduli.

***

To be continued....

Gimana?