Anin dan Hanan kini memasuki ruang ICU dan membesuk Wiran yang masih belum sadarkan diri.
Anin mengusap kepala Wiran seraya mengecup keningnya.
"Pa.. papa cepat sembuh ya.. Anin dan pak Hanan berjanji.. bahwa kami akan segera menyelesaikan masalah proyek rumah sakit itu... Anin sayang banget sama papa.." ucap Anin dengan mata yang berkaca-kaca.
Hanan mengusap pundak Anin.
Ia tahu betapa sayangnya Anin terhadap Wiran. Bahkan cintanya Anin lebih besar untuk Wiran dari pada Asni. Padahal biasanya seorang anak itu akan lebih dekat dengan ibunya, namun berbeda dengan Anin.
Dan hal itu mungkin karena Anin dirawat oleh Wiran sejak dirinya masih bayi dan baru bertemu dengan ibunya di usia lima atau enam tahun.
"Sayang.. udah ya.. Kita harus banyak-banyak berdoa untuk kesembuhan papa.. aku janji.. aku akan melakukan apa pun yang terbaik untuk papa.." ucap Hanan.
Anin pun mengangguk. Ia lalu memeluk Hanan.