Zivan lalu memasuki ruangannya. Dan betapa terkejutnya dirinya ketika melihat ada Aurora bersama dengan Wilbert?? Ah tidak... dia tidak datang bersama dengan Wilbert. Tetapi.... dia datang bersama dengan salah seorang anak buah Wilbert.
Ketika Aurora mendapati Zivan yang berada di ambang pintu, Aurora sedikit terkejut dan terharu.
Aurora tersenyum yang menyiratkan kerinduan yang teramat mendalam.
"Paman...." lirih Aurora.
Zivan tersenyum getir mendengar lirihan yang terucap dari bibir Aurora.
"Aurora...." ucap Zivan.
Aurora perlahan bangkit dari duduknya, lalu melangkahkan kakinya secara perlahan menuju tempat di mana Zivan berdiri saat ini.
Tepat pada saat dirinya telah berada di depan Zivan, keduanya saling pandang dengan mata yang berkaca-kaca.
"Paman... aku merindukanmu..." ucap Aurora lalu menunduk.
Zivan tak kuasa menahan air matanya. Ia pun lalu berjongkok di depan Aurora.
Tanpa basa-basi, Zivan langsung menarik Aurora ke dalam pelukannya.