Ada yang aneh pagi ini. Seluruh siswa Altamevia bergerombol dan mengkerumuni mading sekolah. Padahal setahu Irona tidak ada info penting apapun sejak kemarin.
Irona, Aksa, Daffa dan Arin. Mereka berempat menatap heran ke arah mading yang saat ini sudah tidak terlihat bentuknya.
"Tuh anak-anak kenapa, ya?" Arin bersidekap tangan. Matanya tidak beralih dari kerumunan siswa yang memenuhi mading sekolah.
"Ngga tahu gue" jawab Irona
"Eh eh, ada apaan, sih?" Aksa memegang bahu seorang siswa laki-laki yang tadi berada didalam kerumunan sana.
"Ee... itu" jawabnya gugup
"Apaan, elah" ucap Daffa
"Ada info kalau si Niken gangguan jiwa"
"Hah?" Irona dan ketiga sahabatnya tercengang mendengar kabar tersebut.
"Ya ampun. Pantesan aja dia berani ngelakuin hal kayak gitu sama lo, Na" ucap Arin setelah lelaki yang mereka tanya tadi pergi. Ia menghela nafas tidak percaya.
"Gue juga, Rin. Kasihan" balas Irona
