"Tutup mulutmu!" teriak Bram dan mengangkat tangannya bersiap untuk menampar Liora sekali lagi.
"Lakukan saja jika kamu ingin memukulku lagi!" pekik Liora.
Mata Liora memerah, dia sangat sedih dengan perlakuan Bram terhadap dirinya.
Bugh!
"Kakak macam apa dirimu, ha? Aku membencimu!" teriak Liora, kemudian menangis.
Bram mengepalkan tangannya. Dia menurunkan tangannya dan mengurungkan niatnya untuk kembali menampar wajah Liora.
Bram merasa ada yang tak beres dengan apa yang belum lama Liora katakan. Apakah Liora mengetahui sesuatu tentang masa lalunya bersama Anita. Karena, tak mungkin yang Liora maksud adalah Clara.
"Keluar dari kamarku!" pekik Liora.
Bram menghela napas.
"Apa yang pria itu katakan padamu?" tanya Bram dengan nada bicara yang lembut.