Tiga Puluh
"Ya, mau pesan apa …Kak?" Kalimat Amara langsung tertelan saat mengetahu siapa yang kini berdiri di hadapannya. Amara terdiam untuk beberapa saat dengan pandangan tak percaya pada apa yang ia lihat di hadapannya saat ini.
Tak hanya Amara, lelaki yang kini berdiri di hadapnnya juga sama diamnya. Lelaki itu terlihat menikmati ekspresi yang ditunjukan oleh wanita itu. Untuk beberapa saat mereka masih dalam keadaan yang sama. Terdiam dengan pandangan yang seolah saling berbicara.
Ternyata tak hanya Amara yang terkejut dengan kedatangan laki-laki itu. Siska, Banu dan David ikut menghentikan kegiatan mereka, saking tak percayanya pada siapa yang saat ini berkunjung ke kedai mereka. Tak mereka sangka lelaki itu masih sudi kemari setelah apa yang mereka lakukan padanya.