Chereads / Kesedihanku / Chapter 1 - Part 1

Kesedihanku

🇮🇩ka_shqnz
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 13.2k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Part 1

Moment hari pertama masuk adalah moment yang ditunggu-tunggu. Sekolah baru,teman baru, dan suasana baru.

Gadis remaja berumur 16 tahun. Pindahan dari Kanada, tampak seperti orang tak bersemangat, dari atas sampai bawah penuh dengan warna favoritnya yaitu merah, bahkan mobil sports kesayangannya berwarna merah.

Gadis itu bernama Raina.

Raina yang sedang asik mengendarai mobilnya menuju sekolah dengan gaya santainya sambil memasang lagu mike mohede sahabat jadi cinta.

Namun beberapa menit kemudian.

Zona nyaman tersebut berubah menjadi keresahan, tiba-tiba saja mobil kesayangannya untuk pertama kali mogok.

Raina yang sedang berusaha membujuk mobilnya dengan cara di elus-elus serta kata-kata gombalan maut berharap mobilnya nyala.

"my bubu please nyala,muachhh. Tapi aneh kok orang-orang disekitar gw hanya menatap gw kebingungan mungkin di dalam pikirannya gw orang gila".

Raina hanya menghela napas, mobil kesayangannya tetap tidak mau hidup.

"My bubu jahat, sekarang udah gk ck lagi cocok dan kloupe"keluh Raina menendang ban mobilnya.

"Gak ada pilihan lain selain cari bengkel di sekitar sini, semoga ada malaikat tanpa sayap yang bisa nolongin gw"

Doa Raina terkabul, seorang bapak menghampiri Raina.

"Kenapa neng?"

Perasaan penuh kaget, jantung Raina berdetak kencang dengan sangat cepat, Raina pun langsung menegok ke arah sumber suara.

Dengan rasa gugup, khawatir, panik, takut Raina pun merespon

"mobil saya mogok"

"Oh, disana ada bengkel"jawab bapak singkat, melihat keringet Raina ngucur begitu deras bagaikan air pancur.

Perasaan sedikit lega karena semua yang Raina pikirkan itu salah. Hanya rasa malu, Raina pun menunduk terdiam.

Bapak bagaikan malaikat tak bersayap menurut Raina pun pergi, namun meninggalkan sebuah pertanyaan.

"Gimana cara gw bawa nih mobil ke bengkel?"

Raina yang memaksa otaknya terus berkerja untuk mengeluarkan sebuah ide.

tiba-tiba saja bapak tersebut datang lagi bersama rombongannya.

"Sumpah gw gk tau harus gimana? Hanya bisa berdoa sama Tuhan."ucap Raina dalam hati, pikirannya selalu was-was.

"Jangan takut neng, bapak sama teman-teman bapak cuman mau nolong dorong mobil kamu ke bengkel"jelas bapak tersebut, mengembalikan ketenangan yang hampir saja sirna dalam diri Raina.

"Hm makasih ya pak"jawab Raina singkat, semua pikiran kotor Raina pun hilang.

Sesampainya di bengkel...

"Makasih ya pak"ucap Raina senyum-senyum, sok ramah.

Raina merasa bingung dengan sikap

Bapak-bapak tersebut, Mereka belum juga pulang.

Salah seorang bapak menjulurkan tangan kananya seakan meminta sesuatu, namun semua itu udah murahan sekali.

"Hm sekarang gw paham"gumam Raina.

"Lain kali kalo nolong orang harus ikhlas udah tua juga"sindir Raina, sambil mengeluarkan beberapa lembar duit dari kantong jacketnya.

"Hehehe"

Bapak dan kawan-kawannya pun pergi setelah Raina memberikan upah.

Namun sekarang Raina harus berfikir keras sekali lagi karena mobilnya.

"Pak montir, kira-kira mobil saya bisa bener sekarang gk?"

"Hm, sorry neng gk bisa. Mesinnya rusak parah"

Raina hanya bisa menghelus dada, hampir saja air mata Raina jatuh tapi apalah daya.

"Lalu, gimana saya berangkat sekolah?"tanya Raina, ekspresi Raina berubah yang tadinya imut sekarang amit-amit.

"Tunggu aja ntar juga angkot lewat"jawab Pak Montir dengan polosnya.

Nyesek,,, hati Raina hancur!!!

Beberapa menit kemudian...

Sosok pria tampan, tinggi, putih, sedang mendorong Motor Gp berwarna merah.

"Gak ada bedanya sama gw"sindir Raina, senyum sinis.

"Kenapa motor lu mogok lagi?"

"Yah begitulah bang!"

Perasaan Raina mendadak kesal, pria itu langsung duduk di sebelah Raina.

"Ngapain lu disini?"tanya Raina sinis, seakan tuh bengkel milik nenek moyangnya.

Pria tersebut hanya menaikkan alis matanya sebelah"Lah, lu?"

"Ditanya malah nanya balik!!"

"Gw nunggu angkot!"jawab pria tersebut, sinis.

"Oh, sama dong"

"Gk nanya!"

"Ishh,, Kalo mutilasi orang gak dosa, udah gw mutilasi nih orang."pikiran jahat Raina.

Untung saja tuhan masih sayang sama Raina, sehingga tak lama kemudian angkot lewat.

Raina dan pria tersebut pun bergegas naik.

***

Disisi lain...

Tepatnya di lingkungan,

SCHOOL SMAN GARUDA!!!

sesosok gadis yang sangat bertolak belakang dengan Raina.

Gadis berkaca mata, rambut yang di kuncir kepang dua, tapi bedanya cewe cuphu membawa buku, tapi gadis ini justru membawa begitu banyak snack.

Jadi jangan tertipu dengan penampilan seseorang.

gadis itu bernama Cassandra.

Sangking asik dan sibuknya dengan dunianya sendiri, Cassandra tidak melihat orang-orang di sekelilingnya.

Hingga Akhirnya...

Bruk...

"Aduhhh"Teriak Cassandra dengan suara melengkingnya seakan dulu mamanya ngidam TOA musholla.

Seseorang yang menabrak Cassandra pun hanya bisa menutup kupingnya.

Cassandra menghela napas,,, menatap manusia yang menabraknya dengan tatapan penuh arti, serta menyiapkan suara TOA nya.

"FANDY...GAVIN,,, DASAR LO BERDUA MANUSIA TERKUTUK!!!"

"Aduhh, Cassandra yang cantik sorry ya gw gk sengaja"ucap Gavin mohon-mohon seakan malapetaka yang besar.

"Gw gk mau tau, lu berdua harus pungut chiki-chiki gw dan rapihin"paksa Cassandra melotot.

" i...ya iya"jawab Fandy dan Gavin serempak.

FANDY, GAVIN, Dan RANDY Adalah musuh bubuyutan Cassandra dari mulai masa mose.

*Flasback On

Di pagi hari yang cerah.

Cassandra yang sedang polos-polosnya ikut berbaris dengan tertib.

Tapi apa yang terjadi...

Seseorang di sebelahnya terus menggangu dengan menarik, mendorong bahkan melempar batu ke arah Cassandra.

Cassandra yang tak bisa menerima hal itu pun mulai ngamuk-ngamuk.

"Woy tolol, goblog, dasar bocah idiot gk lihat bocah polos lagi baris?"bentak Cassandra kepada ketiga pelaku yang terus menggangu Cassandra.

Guru pembina yang mendengarnya pun langsung menghampiri Cassandra.

"Kamu ayo ke depan!"

Cassandra yang merasa menjadi artis dadakan pun hanya senyum-senyum maju ke depan.

"Kenapa kamu tadi teriak-teriak?"

"Itu, tadi ada orang enggak jelas"

"Siapa???"

"Mereka"jawab Cassandra menunjuk kearah para pelaku yaitu Randy, Fandy dan Gavin.

Guru pembina pun memanggil ketiga pelaku untuk di introgasi.

"Kalian kenapa gangguin dia?"

"Biasa bu namanya juga Fanss"sambung Cassandra, yang hanya mendapat tatapan sinis dari berbagai pihak.

"Gk kenapa-kenapa bu!"jawab salah satu bernama Randy.

"Biar adil kalian berempat ibu hukum, membersihkan kamar mandi sekolah"

"Salah saya apa bu? Disini saya cuman korban!"keluh Cassandra merasa tak adil.

"Kesalahan kamu adalah membuat keributan. Udah gk usah bantah"

Mau tidak mau...

Cassandra pun harus membersihkan kamar mandi bersama ketiga orang itu yang dia selalu panggil Manusia terkutuk.

*Flashback Of

Semenjak itu, Cassandra selalu jaga jarak dengan Fandy, Randy maupun Gavin.

Seusaii Fandy dan Gavin membereskan chiki-chiki milik Cassandra, mereka berdua pun langsung pergi karena Trauma kejadian Mose tatapan Horror dari Cassandra.

***

Jam menunjukkan angka 08.00 dimana semua anak-anak udah harus masuk ke dalam kelas masing-masing.

Raina yang sedang kebingungan mencari seseorang.

celingak-celinguk bagaikan manusia bodoh.

"Rain..."panggil seorang wanita, yang mulai dari jacket, earphone, handphone, sepatu dan tas berwarna hijau, untungnya bukan warna lumut.

"Nih dia bocahnya!!!"ucap Raina kesel seakan ingin memites wanita tersebut.

"Hehehe sorry"ucap Wanita bernama Katya yang terus saja cengengesan.

"Udah ayo!"ajak Raina.

Raina dan Katya adalah adik kaka, namun ibunya sudah meninggal saat melahirkan Raina dan Katya sedangkan Ayahnya pergi dengan wanita lain.

Sekarang Raina dan Katya tinggal bersama Paman dan Bibinya.

***

*Ruang Kepala Sekolah

Karena Raina dan Katya siswa baru, mereka berdua harus menghadap ke kepala sekolah SMAN Garuda.

"Permisi"sapa Raina dan Katya serempak.

"Masuk!"balas bu kepsek dari dalam.

Raina dan Katya pun bergegas masuk dan duduk di hadapan Bu Kepsek.

Hampir saja Raina ngompol karena tidak bisa menahan tawa betapa lucunya.

Seorang Kepsek yang menggunakan Liptic warna ungu yang mencolok, kawat gigi, badan bantet bagaikan badut mampang, mengenakan Baju minim yang ketat, bedak yang tebel melebihi warna kulit mayat. Tapi anehnya kepsek itu memiliki nama yang cantik yaitu Selena Citra Maharani.

Berulang kali Katya mencubit Tangan Raina.

seakan Katya sudah terbiasa dengan sikap adiknya.

Untung saja perbincangan Katya dan Bu kepsek tidak memakan waktu lama, setidaknya Raina tidak sempat membuat keributan.

"Udah puas?"tanya Katya.

Katya menghela napas, cape melihat kelakuan adiknya.

"Sekarang lu puasin ketawanya!"sindir Katya.

"Hahaha, sumpah tuh ya kepsek udah kayak badut mampang yang suka ada di lampu merah!!"

"Inget Rain, jaga sikap lu agar orang-orang tidak menghina atau mengejek kita. "ucap Katya mulai serius.

"Iya Bawel!"

"Udah ayo, kita cari class Biologi!"ajak Katya mengalihkan perkataan.

Raina dan Katya pun mulai mencari Class Biologi mulai dari lantai 1, 2, dan akhirnya ternyata Class 11 Biologi berada di Lantai 3.

"Sumpah ya cape gw, mana gk ada lift"keluh Raina, mengelap keringat yang bercucur di dahinya.

"Stsss bawel"balas Katya.

*Class 11 Biologi

Di dalam ruangan sudah terdengar suara keributan anak-anak.

Ada yang lagi konser, rumpi, dan teriak-teriak.

Sampai akhirnya guru pun masuk, seketika kelas menjadi sunyi senyap.

"Oke anak-anak dengarkan baik-baik kalian kedatangan teman baru, bapak mau kalian bisa berteman baik"ucap wali kelas Biologi bernama Cut Fikram.

Raina dan Katya pun Masuk...

Sedikit Ragu-ragu dan gugup.

Raina yang melihat ke segala penjuru sedangkan Katya memikirkan kata-kata apa untuk pidatonya.

"Hai, perkenalkan nama saya Katya dan ini adik saya Raina kami pindahan dari Kanada"jelas Katya, gugup.

"Wouw jauh sekali kanada ke jakarta"ucap pak Fikram, senyum.

"Oke Raina, Katya kalian berdua silahkan duduk.

Selamat bergabung di School SMAN Garuda "tambah pak Fikram, lalu pergi bagaikan jalangkung.

Raina dan Katya pun langsung mengambil posisi. Raina yang duduk di belakang pojok kiri sedangkan Katya duduk di depan Raina.

Bersambung...

Bogor, 02 Juni 2003

Ig/@ribka.shqnz