Sepanjang koridor Raina berjalan tanpa ekspresi seperti tidak punya tujuan hidup.
Rasa kesel di dalam hati Raina belum juga bisa dia lupakan.
Tidak ada pilihan lain, Raina harus masuk ke dalam kelas. Karena, sebagai murid baru harus bisa mencerminkan nilai-nilai moral.
Sesampainya...
Raina pun masuk ke dalam kelas dengan ekspresi yang lebih sangar dari sebelumnya.
Melihat Katya sudah berada di dalam kelas, justru membuat Raina semakin cuek.
"Eh bocah, Leon dimana dah?"tanya Laurent,celingak-celinguk.
Tidak ada respon...
"Woy, si Leon mana?"tanya Laurent sekali lagi dengan nada suara yang keras.
"Ish ribet banget sih lu!"gerutu Cassandra, merasa terusik dengan pertanyaan Laurent.
"Kenapa? Lu cemburu gw lebih perhatian sama Leon?"
"Dih najis! Gw jadi curiga sama lu"ujar Cassandra, menaikkan alis matanya sebelah.
"Bacot dah lu"ketus Laurent, kesel.
Di sela perdebatan Laurent dan Cassandra, tiba-tiba masuk dua orang pria tanpa mengucapkan salam maupun permisi.
"Brayen, Katroy"panggil Erlina kepada Kedua pria tersebut.
Brayen adalah sosok pria yang romantis dan sempurna bagi para kaum hawa. sedangkan,
Katroy adalah sosok pria humoris, dan paling setia kepada setiap pasangannya.
"Yeuh, dasar princess selokan sok akrab"sindir Cassandra.
"Kenapa sih, kerjaan lu itu cuman komentarin hidup orang lain"gerutu Erlina, memutarkan bola matanya.
"Husss,,, Btw ada anak baru ya"ucap Katroy, senyum-senyum menatap ke arah Raina dan Katya.
"Hm, makanya lu berdua dari mana aja sih"jawab Laurent, bagaikan mak kandung Brayen dan Katroy.
"Dih, gw jadi curiga"Brayen menaikkan alis matanya.
"Bacot bae dah lu berdua"bentak Katroy, galak.
"Seterah gw lah"balas Brayen, sinis.
"Gk lihat orang lagi usaha buat pdkt"ucap Katroy, senyum-senyum.
"Bodo amat"gumam Brayen, duduk di bangkunya.
Katroy langsung duduk di sebelah barisan Raina dan Katya.
"Hy namanya siapa?"tanya Katroy, menjulurkan tangan kanannya.
Tidak ada respon...
"Hahahaha, jadi ini yang di bilang cowok ganteng!!!"ledek Brayen, menjatuhkan harga diri Katroy.
Katroy menghela napas dan menghelus dada.
"Apa kalian berdua tunawicara?"tanya Katroy, ragu-ragu takut menyinggung.
"Mereka gk bisu!!!"ucap Raya, dengan nada keras.
Anak-anak pun menoleh ke arah Raya tepatnya di pintu.
"Ya ampun Raya,,, untung gw gk punya penyakit jantung, coba kalo ada ntar gw mati lu mau tanggung jawab"gerutu Cassandra alaynya kumat.
"Baguslah kalo lu musnah!"
"Woy, apa-apaansi lu berdua berantem di sini, sono gih di lapangan"bentak Fandy, melebihi mak-mak kost-kost'an.
"Lagi juga lu kenapa sih Raya selalu nyamber aja"gerutu Katroy, gemas rasanya pengen nampol.
"Yank aku jujur, mereka berdua itu gk bisu. Justru mereka berdua itu rese banget"balas Raya meyakinkan Katroy dan lain-lain.
"Yeuh gw bukan pacar lu jadi jangan panggil gw kayak gitu"jelas Katroy, lalu pindah ke tempat duduk miliknya.
"Ngoceh bae dah lu pada, udah kayak mak-mak rempong"bentak Savira, kakanya Cassandra.
Krik...krik...krik...
Seketika suasana kelas menjadi sunyi senyap, tetapi bukan karena bentakkan dari Savira.
Melainkan karena anak-anak melihat ke arah belakang Raya.
Seorang pria tinggi, putih, tampan tapi cuex dan emosional.
Pria yang sama di temui Raina saat di bengkel, maupun kolam renang sekolah.
Pria itu adalah Leonard, cowo yang langsung marah saat Raina membaca name tag yang tertera di bajunya.
Jantung Raina berdebar-debar tapi bukan karena fall in love, tetapi karena merasa heran dan sock.
"Jadi Leon itu artinya Leonard. Berarti gw sekelas sama dia, sial amat sih gw"ucap Raina dalam hati mengutuk dirinya.
"Hy Leon"sapa Laurent, benar-benar sok akrab.
Leonard tidak mengubris dan tetap cuex.
"Dari mana lu?"tanya Randy, kepho banget.
"Berenang"jawab Leonard, singkat.
"Tapi kan sekarang gk ada jadwal renang"tambah Gavin, ikut-ikutan.
Leonard menghela napas...
"Seterah gw lah, hidup-hidup gw"balas Leonard, sinis.
"Udah ah ngebacot mulu lu pada"gerutu Leonard, duduk di bangkunya tepatnya di sebelah Raina.
Melihat Leonard berjalan mendekati barisan di sebelahnya, Raina terus berusaha menutup mukanya dengan buku.
5 menit kemudian...
Belum ada satu pun guru yang masuk ke kelas, mungkin mereka sibuk dengan dunia masing-masing.
Leonard yang terus memandangi layar Handphonenya, sedangkan Raina keringat dingin seperti nahan berak.
Katya yang terus saja berfikir bagaimana cara untuk minta maaf, dan akhirnya Katya pun memberanikan diri walau sedikit ragu-ragu.
"Rain, sorry ya bukan maksud gw buat nyinggung lu tapi gw gak mau kita ada masalah"ucap Katya, melas.
"Hm iya gw maaaffin, tapi lain kali gw gk suka kayak gini"ucap Raina senyum miring.
Mendengar obrolan alay Raina dan Katya seperti bocah Tk,
Leonard menaikkan alis matanya sebelah, dan menatap ke arah Katya dan Raina.
Melihat tatapan Leonard yang penuh tanda tanya, dengan cepat Raina menutup mukanya kembali dengan buku.
"Rain, lu kenapa?"bisik Katya, heran melihat Raina begitu panik.
"Stsss"Raina menutup mulut Katya dengan jarinya.
"Ish jari lu bau tai, habis nyebok lu ya!"keluh Katya, melempar tangan Raina.
Leonard yang mulai curiga dengan sikap Raina, dia pun mendekati Raina dan Katya.
"Dih bocah ngapa dah?"tanya Katya menaikkan alis matanya sebelah.
"Lu kenapa sih?"tanya Leonard, mengambil buku yang di pegang Raina.
Jantung Raina berdetak lebih kencang saat melihat tatapan tajam dari Leonard.
"Lu!!!"ujar Leonard, kaget.
"Kenapa?"balas Raina, nyolot.
"Segitu ngefansnya lu sama gw, sampe ngikutin gw kesini!"ujar Leonard, sok kegantengan.
Raina menghela napas...
"Dih,,, sok tenar banget dah lu!"ketus Katya, menatap Leonard Sinis.
"emang gw tenar, biar lu tau ya di sekolah ini semua orang tau gw cowo paling keren"balas Leonard, kepedean.
"Dih amit pengen muntah gw dengernya"sambung Cassandra.
"Paling juga orang-orang laknat yang ngefans sama lu"tambah Katya, berpangku tangan.
"Berarti nih cewe termaksud manusia laknat"ujar Leonard, menunjuk ke arah Raina.
"Dih gw gk ngefans sama lu, tapi gw anak baru di sini kamvret"tegas Raina, nyolot.
"Stsss... Berisik deh lu pada gk lihat gw lagi buat tik-tok"ucap Erlina, sok ngartis.
Anak-anak pun diam dan kembali ke tempat masing-masing.
Leonard menatap ke arah Erlina yang bangkunya bersebelahan dengan barisan leonard seperti tatapan tak biasa.
Beberapa detik kemudian...
Seorang guru wanita pun masuk dengan penampilan super sexy dan menggoda para kaum adam.
Seperti penampilannya yang luar biasa namanya pun sangat istimewa, yaitu Baby Doll.
Baby Doll biasanya di panggil Aunty Baby mengajar pelajaran Ekonomi di Class Biologi.
Setiap kali Aunty Baby masuk ke dalam kelas, mood Cassandra seketika lenyap di telan bumi.
Cassandra sangat membenci Aunty Baby karena penampilannya yang norak ditambah lagi semenjak kejadian hari pertama Aunty Baby masuk ke dalam kelas.
*Flashback On
Bukan hal biasa bagi seorang Cassandra memiliki begitu banyak musuh akibat dari setiap yang dia lakukan.
Bahkan Cassandra suka sekali membuat target, bagaimana pun caranya sasarannya harus tepat mengenai target.
Kali ini target Cassandra adalah Aunty Baby.
Saat Aunty guru cantik jurusan Ekonomi ini berjalan memasukki Class Biologi.
Dengan sengaja Cassandra bersuil-suil untuk menggoda Aunty.
Melihat perlakuan Cassandra yang aneh membuat dirinya risih, tetapi Aunty tetap diam dan mengabaikannya.
Sesampainya di Kelas.
Betapa kagetnya Aunty Ekonomi saat meletakkan bukunya di meja guru dan melihat Cassandra duduk di antara anak-anak.
Cassandra melakukan itu semua bukan karena dia lesbian tetapi karena dia bener-bener Risih melihat seorang guru yang berpenampilan melebihi para Lonte.
"Suit...suitt"goda Cassandra, matanya terus kedap-kedip seperti orang cacingan.
Anak-anak pun menatap Cassandra penuh tanda tanya, karena anak-anak mengira seorang Cassandra yang tidak kalah cantiknya dengan wanita lain menyukai seorang wanita.
Cassandra yang terus berjalan perlahan mendekati ke arah Aunty, membuat Aunty merasa panik plus heran.
"Bu boleh minta no whatsappnya gk?"tanya Cassandra, mengeluarkan Handphone dari sakunya.
"Kamu kenapa sih? Saya udah bersuami"jawab Aunty, menjauh dari Cassandra.
"Hm,,, kalo ibu udah punya suami kenapa ibu berpakaian seperti ini?"tanya Cassandra, sekali lagi.
"Seterah saya lah, baju-baju saya bukan baju kamu"ketus Aunty, nyolot.
"Iya sih"jawab Cassandra menganguk sok imut.
Cassandra menghela napas...
"Apa ibu udah bosan sama suami ibu?"tanya Cassandra, membuat anak-anak dan Aunty tercengang.
"Apa-apansi kamu!"bentak Aunty mendekati Cassandra.
"Apa ibu tau, ibu sendiri yang mengundang orang ketiga di hubungan pernikahan ibu"ujar Cassandra, sok jadi mario teguh.
"Kamu itu kalo ngomong jangan sembarangan"bentak Aunty, hampir saja tanduknya keluar.
"Tamu akan datang dengan sendirinya kalo tuan rumahnya sendiri membuka pintu khusus untuknya"sindir Cassandra, makin berlebihan.
"Cukup!, mulai saat ini setiap pelajaran saya kamu keluar dari kelas dan nilai Ekonomi kamu saya buat kosong"ucap Aunty, kesabarannya habis dan mengusir Cassandra.
Tak ada rasa bersalah,,, Cassandra keluar dengan santainya.
Karena menurut Cassandra apa yang dia lakukan itu selalu benar.
*Flashback Of.
Semenjak kejadian itu Cassandra tak butuh waktu lama untuk keluar kelas.
Aunty yang masuk ke dalam kelas, sedangkan Cassandra keluar sambil mengucapkan kata-kata mutiaranya.
"Di Obral-obral goceng sejam"sindir Cassandra dengan nada keras keluar dari kelas.
Aunty Baby Doll guru cantik jurusan ekonomi tersebut hanya bisa menghelus dada.
Seperginya Cassandra tidak membuat pelajaran di batalkan, tetapi membuat Raina dan Katya merasa heran.
Bersambung...
Ig/@ribka.shqnz
Bogor 02 juni 2003.