Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

It's Me Lavenya Kayrenza

pipipuu
--
chs / week
--
NOT RATINGS
17k
Views
Synopsis
Aku berpikir masa lalu dan masa depan tak akan pernah berhubungan. Tapi yang salah adalah aku tidak pernah melupakan masa lalu dan membawanya sampe masa depan. Namaku Lavenya Kayrenza dan ini adalah kisahku.
VIEW MORE

Chapter 1 - 1.Me

Dimeja makan ini aku duduk bersebelahan dengan orang yang tengah asikk makan, diselingi canda tawa.

Aku ikut terbawa didalamnya.

Walaupun sebenarnya aku bukanlah bagian dari mereka. Seharusnya.

Di depanku ada Adit dia anak pertama dari kakaku,di sebelahnya ada istri kakaku, aku memanggilnya mbak, sebelah kananku ada Ozi dia anak kedua dan mungkin yang terakhir dari kakaku,

Dan kakaku sendiri berada di antara Ozi dan mbaku.

Dan aku disini, duduk diantara mereka semua, orang yang kusayangi. Kakak dan mbaku terlalu baik sampai mau menampung aku disini. Ya mungkin karena kami saudara.Aku tinggal bersama mereka sejak 1 tahun yang lalu dan sampai sekarang tentu saja.

Hidupku bahagia sejauh ini, Namun siapa yang tau masa depan, Akupun juga tidak tau.

Dan aku juga telah melewati masa lalu, masa lalu yang seharusnya ada sebagai pelajaran dan mungkin sebagai kisah hidup kita yang dapat diceritakan.

Aku hanya mengikuti semua alur saja, terbawa seperti aliran air di sungai. Apakah itu kiasan yang lebay? Kurasa.

Oh iya, aku hampir lupa memberitahu namaku.

Kuharap kamu tidak tertawa membaca namaku, Aku Lavenya Kayrenza.Orang orang biasa memanggilku Lav, Ve atau sambungan keduanya Lave.

Aku seorang murid SMA biasa,hobiku membaca novel fiksi dan memasak.Aku benar- benar suka membaca novel bila sedang tidak ada kerjaan.

Aku bersekolah di Sekolah yang memang cukup terkenal.

Aku kelas 11, tepatnya di kelas sebelas IPA 4.Aku tidak tau mengapa aku bisa masuk IPA.

Padahal aku lebih menyukai bila masuk IPS. Mungkin itu perkenalan singkat tentangku dan mungkin kita beralih pada perkenalan tentang keluargaku. Sebab tak ada yang bisa kuceritakan tentang diriku, atau aku yang mungkin terlalu bingung untuk merangkai Kata-kata.

Kakaku menikah dengan mbak 1 tahun sebelum aku lahir. Karena itu pautan umurku dengan kakaku terbilang jauh.Kakaku bernama Rafa dan mbaku bernama Lani. Akupun tak tau menahu tentang kisah-kisah asmara mereka berdua. Tapi yang kurasakan mereka bahagia. Kakaku yang sedikit cuek berbanding terbalik dengan mbak yang ramah dan perhatian. Mereka berdua punya 2 anak. Adit dan Ozi.

Aditya Asyifa Rahendra.

Dia anak pertama dari kakaku dan mbaku.

Umurku dan Adit sama, kelahiran kami hanya terpaut 1 bulan.

Aku lahir 1 bulan sebelum Adit lahir.

Orang pikir kambi kembar, karena memang sejak kecil kami sering bersama. Dia bersekolah ditempat yang sama denganku, kami bahkan seangkatan. Hanya beda kelas saja. Adit masuk 11 IPA 3. Dulu aku sempat kaget kenapa bisa dia masuk kelas itu. Bukanya bagaimana hanya saja sepertinya otaku sedikit lebih baik dari dia. Tapi usut punya usut dia tengah naksir seseorang sampe rela belajar mati matian.Dan ya mereka akhirnya sekelas.Sayangnya orang yang dia taksir harus pindah sekolah ke luar kota. Kurasa sejak 2 bulan lalu, dia sering murung jadinya. Disekolah dia cukup terkenal, sebab dia ikut tim futsal sekolah.

Yang kedua Ada Ozifa Pratama.

Dia masih duduk di bangku SMP, tepatnya kelas 9.Kami berdua juga dekat sekali, Ozi adalah orang pertama yang akan membelaku, entah aku yang benar atau salah. Dia manis tapi sedikit galak.

Setiap Weekend kami selalu main game bersama atau sekedar saling curhat.

Tidak tidak, kurasa dia yang banyak bercerita, ceritanya lebih banyak mengeluh soal tugas atau soal teman-temannya. Dia sering memintaku mengajari tugas sekolahnya, apalagi kalau Matematika, padahal kurasa aku tidak sejago itu. Ozi memang asik di ajak bicara. Kamarnya ada di depan kamarku sebab itu kami bisa mengobrol sampe malam, padahal obrolan kami cukup tidak penting kurasa. Berbeda dengan kakaknya, Ozi tidak suka main sepak bola, dia lebih suka main basket. Tentu saja dia ikut tim basket di sekolahnya.

Cukup keren menurutku.

Dan ya kurasa Adit dan Ozi memang keren. Andai mereka bukan saudaraku mungkin aku sudah jatuh cinta pada mereka.

Dan ya aku harus bersyukur berada diantara mereka, merasakan hangatnya sebuah keluarga.