Apartemen no. 41....
Pemuda bersurai biru muda tersebut baru saja memasuki apartemen yang ditinggalinya saat ini dan melempar tas sekolah miliknya ke arah sofa. Manik coklat miliknya menatap sekitar apartemennya yang terlampau sepi tersebut.
"Ibu, Ayah, Yuuto pulang."
Hening sejenak....
Manik coklat milik Yuuto menangkap foto seorang wanita dan pria paruh baya terpajang di dinding "Ibu, Ayah, hari pertama sekolah Yuuto sangat menyenangkan sekali." Diapun menjeda ucapannya sejenak "Kuharap Ayah dan Ibu bisa melihatku dari surga."
Tet tet.... Tet tet....
Ponsel milik Yuuto berdering dan dengan cepat, dia merogoh saku blazer miliknya untuk mengambil ponselnya. Manik coklat miliknya menatap sebuah pesan yang tidak diketahui nama pengirimnya.
1 Unread Message
Unknown Number
"Siapa pengirim yang bahkan tidak ku ketahuilah namanya?" Pemuda bersurai biru muda tersebut langsung membuka isi pesan singkat misterius di ponselnya tersebut.
To: Yakisaka Yuuto
From: Unknown Number
Kau akan mengalami kejadian yang pernah terjadi di masa lalu.
Kau tidak bisa lari dari takdir mengerikan ini karena kau telah terpilih menjadi tumbal selanjutnya.
Raut wajah Yuuto mendadak pucat dan manik coklat miliknya langsung membulat sempurna "Mu-mustahil.... Padahal ritual itu pernah gagal 10 tahun yang lalu, tapi bagaimana bisa? Kenapa harus aku?"
Bruk!!!
Manik coklat miliknya menangkap sebuah buku yang terjatuh dari tasnya yang kebetulan terbuka tersebut "Buku itu.... Mungkin buku itu petunjuknya." Tanpa berpikir panjang, Yuuto mengambil buku yang terjatuh tersebut "Buku diary ini kan milik korban kegelapan SMA Akatsuki 34 tahun yang lalu, tapi bisa ada di sana? Kenapa?"
Jeda sejenak....
"Apa ada kaitannya dengan masa lalu itu?"
("Kenapa tidak kau mulai dari gadis yang menjadi teman sekelasmu yang baru, Yuuto-kun?")
Yuuto tersentak kaget mendengar suara yang sangat tak asing dan menoleh ke belakang "Mi-Mira?? Ba-bagaimana kau bisa ke tempat ini??"
"Aku mengikutimu sampai kemari, Yuuto-kun. Akupun juga penasaran dengan rumor tentang sekolah barumu." Seorang roh wanita yang bernama Mira tersebut menatap Yuuto dengan santai "Apalagi gadis itu."
"Maksudmu Hoshikawa Ruka, Mira?"
"Tentu saja. Dia memang ada kaitannya dengan kegelapan SMA Akatsuki selama bertahun-tahun lamanya, Yuuto-kun."
"Haah.... " Yuuto hanya menghela nafas sejenak "Kau tahu dari mana, Mira?"
"Aku merapat aura Hoshikawa Riki dalam tubuh gadis yang bernama Hoshikawa Ruka itu."
"Lalu?"
"Iblis yang gagal menelan Sakumora Lenka 10 tahun yang lalu Kemtuk mengincarmu karena pengontraknya belum mati."
Hening sejenak....
Jeda lama sekali....
Terlihat pemuda bersurai biru muda tersebut memucat mendengar penjelasan roh wanita tersebut "Ja-jadi, aku harus bagaimana, Mira?"
"Pengontraknya harus mati dulu agar kegelapan yang terjadi di sekolah barumu bisa berhenti karena jika tidak, kau yang mati, Yuuto-kun."
"Lalu, bagaimana dengan Hoshikawa Ruka?"
"Ya.... Kau harus mencari tahu sendiri."
Yuuto yang sweatdrop mendengar jawaban Mira yang dengan santainya menyuruhnya mencari tahu "Dasar hantu aneh. Kukira kau tahu segalanya."
"Aku bukan Tuhan, Yuuto-kun!!!" Mira terlihat kesal dengan sindiran Yuuto "Lagipula, salah siapa meninggalkanku sendirian di Yokohama?"
"Ya, ya, ya." Akhirnya Yuuto mengalah pada sang roh wanita tersebut.
****
Grak!!!
Pintu kelas 2-4 terbuka dan menampakkan seorang pemuda bersurai biru muda di ambang pintu tersebut. Manik coklat milik pemuda tersebut menangkap tatapan horor seisi kelas.
"Ada apa dengan kalian, teman-teman?"
"Untung kau datang, Yakisaka-kun. Lihat video ini." Seorang siswa menunjukkan sebuah video yang sedang viral di ponsel milik siswa tersebut pada Yuuto "Video eksekusi terhadap tersangka kegelapan SMA Akatsuki 10 tahun yang lalu berakhir tragis.
"Maksudnya?" Yuuto terlihat tidak paham dengan apa yang ditunjukkan oleh siswa tersebut.
"Pria yang bernama Kurohaku Amano itu telah membunuh para polisi yang akan mengeksekusinya dan.... " Siswa tersebut menjeda ucapannya sendiri "Mungkin sekarang dia balas dendam."
Deg!!!
Jantung Yuuto terasa sesak mendengar ucapan siswa tersebut dan manik coklat miliknya menangkap ketidakhadiran gadis bersurai hitam dan bermata satu tersebut "Di mana Hoshikawa-san?"
"Ruka-chan? Dia langit keluar kelas setelah melihat video ini."
Dengan cepat, Yuuto melempar tas sekolahnya ke meja dan melesat keluar kelas untuk mencari Ruka. Siswa tersebut hanya menatap kepergian Yuuto dengan harapan Yuuto selamat.
'Berhati-hatilah, Yakisaka-kun.'
****
"Hoshikawa-san, kau di mana??!!"
Yuuto meneriakkan nama Ruka di sekitar lorong yang sudah tak terpakai tersebut karena menurutnya, gadis tersebut berada di sini saat ketakutan.
Wush!!!
"Tolong jangan berisik, anak muda."
Manik coklat miliknya menangkap seorang roh gadis yang kepalanya pecah hingga terlihat otak "Apa kau hantu penghuni tempat ini?"
"Ya dan apa kau tidak takut padaku?" Roh tersebut memicingkan matanya pada Yuuto.
"Tidak kok. Aku sudah biasa dengan roh karena ada temanku yang juga seorang roh."
Hening sejenak....
Jeda lama sekali....
"Oh, baguslah kalau begitu. Namaku Ayanoshima Mayaka dan kau sendiri siapa?"
"Namaku Yakisaka Yuuto, murid pindahan SMA Akatsuki." Yuuto akhirnya memperkenalkan dirinya.
"Lalu, apa tujuanmu kemari, Yuuto-kun?"
"Anoo.... Aku mencari Hoshikawa Ruka, Mayaka-san."
Sebelum Mayaka bertanya lebih jauh, seorang gadis bersurai hitam sebahu berjalan keluar dari kegelapan dengan tatapan datar khasnya. Manik coklat milik Yuuto menatap kehadiran gadis tersebut, begitu juga Mayaka.
"Ara, Ruka-chan.... "
"Yakisaka-san, sedang apa kau ke tempat ini lagi?" Tatapan milik Ruka berubah setelah melihat Yuuto yang bisa melihat Mayaka "Aku tidak menyangka kau bisa melihat hantu, Yakisaka-san."
Tanpa sepatah katapun, Yuuto melewati Mayaka dan berjalan ke arah Ruka dengan cepat "Siapa kau sebenarnya, Hoshikawa Ruka?"
"Apa maksudmu, Yakisaka-san?" Ruka menatap Yuuto dengan tatapan tak mengerti.
"Sejak awal kau sudah mengetahui kejadian ini, tapi kau memilih diam dan menyendiri." Yuuto mulai merasa curiga pada Ruka "Jika kau tahu semua ini, kenapa kau memilih diam saja?"
"Anoo.... " Mayaka berusaha menenangkan Yuuto "Dia ini.... "
"Karena saksi bisu kegelapan SMA Akatsuki adalah kedua orang tuaku." Akhirnya Ruka menjawab pertanyaan Yuuto yang menurutnya terlalu bertubi-tubi "Ayah dan ibuku ada di sana 10 tahun yang lalu."
"Siapa?"
"Hoshikawa Riki dan Sakumora Lenka."
Pemuda bersurai biru muda tersebut hanya mengangguk paham mendengar jawaban gadis tersebut "Jadi, alasanmu menutup diri dari teman-teman itu.... "
"Karena aku bukan manusia seutuhnya." Ruka memotong ucapan Yuuto "Aku setengah vampire."
Jduar!!!
Sebuah kilat yang berada di luar gedung sekolah muncul dan manik coklat milik Yuuto langsung membulat sempurna "La-lalu, buku diary itu.... "
"Buku diary?" Ruka memiringkan kepala bingung.
"Ya, buku itu milik ayahmu yang kutemukan di perpustakaan tempat kita bersembunyi waktu itu.... "
"Anoo.... Mungkin itu bisa membantu kalian untuk memecahkan misteri ini." Akhirnya Mayaka angkat bicara setelah lama bungkam.
Hening sejenak....
Jeda lama sekali....
"Err.... Mungkin Mayaka-san ada benarnya, Hoshikawa-san."
"Aku sependapat denganmu, Yakisaka-san."
Crash!!!
Krak!!!
Kedua telinga milik mereka bertiga menangkap sebuah suara yang berasal dari daerah ruang olahraga. Yuuto dan Ruka menoleh ke arah lorong di belakang mereka berdua.
"Nee, apa terornya sudah dimulai?"
"Emmm.... Kurasa iya."
Sret!!!
Sret!!!
Manik yang berbeda warna tersebut menangkap sosok yang keluar dari kegelapan sambil membawa kepala manusia. Keduanya terkejut melihat kepala siapa yang dibawa sosok tersebut.
"Amatsuki-san.... "
"Hikaru.... "
Kepala tersebut dilempar ke hadapan kedua remaja tersebut. Manik safir milik Ruka langsung membulat sempurna dan menatap sosok tersebut. Yuuto langsung memundurkan badannya dan keringatnya mengalir dengan deras.
"Fufufu.... Semengerikan itukah kepala ini, putri Hoshikawa Riki?" Akhirnya sosok tersebut muncul dan angkat bicara. Seorang pria dengan jas putih khasnya yang penuh darah "Ara, apa kau menerima pesan singkatku, nee.... Yakisaka Yuuto.....?"
"Ba-bagaimana kau tahu nama dan nomor teleponku?" Tubuh pemuda bersurai biru muda tersebut terlihat gemetar "Si-siapa kau??!!"
"Kuroya Tanaka, orang yang telah mengubah ayahku menjadi vampire buatan 34 tahun yang lalu." Ruka menatap Yuuto sejenak, lalu menatap pria tersebut "Apa maumu, Kuroya Tanaka?!" Tatapan Ruka terlihat dingin pada pria tersebut.
"Fufufu.... Tidak sabaran seperti ayahnya. " Pria tersebut tertawa licik pada kedua remaja tersebut, terutama Mayaka "Aku hanya memberitahu bahwa Kurohaku Amano akan meneror sekolah ini dan aku bisa saja memberi kalian bantuan, namun dengan 1 syarat."
"Apa itu?"
Pria tersebut hanya tersenyum licik mendengar pertanyaan tersebut "Serahkan nyawa kedua temanmu padaku jika ingin selamat dari maut ini."
"Ma-maksudmu Mitsuya-san dan Minohara-san?"