"Jelita, mama tunggu di rumah sakit."
"Iya ma, nanti selepas selesai urusan mas Danil di kantor polisi, Jelita langsung ke rumah sakit sama Mas Danil." Ucap Jelita dari seberang telepon.
"Baiklah, kamu dan Danil hati-hati."
"Iya Ma, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Mama Jelita mendesah berat, kemudian menatap suaminya yang membalas tatapannya dengan lembut.
"Kenapa Sayang?" Tanya Papa Jelita menghampiri istrinya yang berdiri tak jauh dari tempatnya duduk.
"Kasian Danil, selama ini hanya paman nya yang tersisa, tapi kenapa justru pamannya berbuat jahat pada Danil, apa lagi ternyata pamannya terlibat dalam produksi obat-obat terlarang."
"Ya, mungkin ini ujiannya Danil, kita doakan saja semoga Danil bisa melewati ini, dan Danil dijaga selalu oleh Allah begitu juga dengan Jelita."
"Iya, Pa semoga saja ya pa."
"Semoga anak-anak kita selalu diberikan perlindungan oleh Allah."
"Amiin" Ucap Papa Jelita sambil mencium pucuk kepala istrinya.
"Ehemm!!"