Chereads / *The Prison of Obsession* / Chapter 32 - 32*

Chapter 32 - 32*

.

.

.

.

.

***

trauma itu dimulai sudah lama sekali. kakak suka boneka. ia selalu membawa boneka kemana pun ia pergi. boneka beruang Teddy bear itu adalah Kesayangan nya. boneka yang masih bagus meskipun sedikit kusam. hadiah terakhir ibunya sebelum rumah tangga mereka hancur. ia Bahkan membawa boneka itu saat bermain diluar, tentu saja sendirian. tidak ada seorangpun yang mau dekat dekat dengannya. pandangan masyarakat. orang tua kakak kei selalu bertengkar hebat. dan tentu saja ibunya yang selalu salah.

dan kei adiknya masih sangat kecil yang hanya mampu terbaring di atas tempat tidur mungilnya. kakak kei itu duduk di sana. memperhatikan jalan raya yang sepi karena baru pagi hari. tidak ada apapun. sama seperti biasa. hingga ada seorang anak yang seumuran dengan kakak nya itu datang dan duduk di sebelahnya. awalnya ia canggung. belum pernah ia di dekati seperti ini. apalagi sama seumuran. tapi lama kelamaan mereka menjadi akrab. hingga kakaknya memberikan boneka kesayangannya itu padanya.

ia berharap bisa bertemu lagi dengannya. ia baik. mereka berdua saling melambai. tersenyum ceria seperti biasa .hingga.... sebuah mobil tiba tiba melaju begitu kencang dan mimpi buruk itu terjadi begitu saja. badan kecilnya terhempas kuat hingga tulangnya hancur seketika. darah dimana mana. berlepotan di sekitar jalan. ia terlempar hingga ke ujung jalan. tertutupi oleh semak. begitu saja. harapannya hilang seketika. digantikan rasa takut luar biasa. ia gemetar. melihat kematian manusia tepat di depan matanya pada umur 10 tahun. umur yang masih sangat kecil. tentu saja itu akan sangat mengejutkan dan sangat...tragis. melihat bagaimana tubuh Manusia itu tercerai berai di depan matanya langsung.

dari sana kakak nya itu bisa melihat bagaimana kepalanya terbuka. dan usus menjalar keluar begitu saja dari perutnya. seusai menabrak. mobil itu pergi begitu saja. seperti tidak terjadi apa apa. boneka beruang itu terjatuh pada ujung sisi jalan yang lainnya. kakaknya itu memucat melirik ke sebelah. tampak boneka itu sudah rusak. sebelah mata sudah keluar dan busanya keluar dari robekan itu. darah menutupi sebagian boneka kecil itu. dan beberapa pecahan otak karena tabrakan tadi menutupi boneka yang semula bersih itu. itu... sangat mengerikan.

kakak berteriak histeris dan meninggalkan boneka itu begitu saja. sejak saat itu kakak menjadi trauma dengan boneka rusak. karena setiap melihat boneka itu.ia bisa melihat lagi secara jelas bagaimana kejadian itu terjadi begitu saja. bagaimana anak itu terlempar di depan matanya. di setiap situasi dan tempat. di mana saja. asal di dekatnya. bagaimana Tubuhnya ambruk dan hancur seketika tepat di depan matanya. membuat ia menjadi seonggok daging tanpa nyawa dengan hitungan detik. disana. di waktu itu.

boneka itu selalu dibayangkan nya akan datang kepadanya. dengan lumuran darah dan mata copot satu. mendekati dirinya begitu saja. perlahan dan perlahan. itu yang membuat kakak takut dan menjadi berhalusinasi. padahal itu hanyalah boneka biasa. kakak yang tidak takut apapun. menjadi takut pada boneka. boneka rusak lebih tepatnya. ia takut ketika boneka itu datang dan menghantui dirinya lagi dan lagi. dan itu menjadikan trauma seumur hidupnya.

***

Kakaknya itu mundur perlahan. ia tau kalau itu hanya boneka biasa. bahkan sama sekali tidak ada hubungannya dengan nya. tapi ...ia takut. kejadian itu terjadi lagi. berulang ulang seperti rekaman film yang selalu diputar di kepalanya meskipun tidak ia inginkan. momen dimana tubuh manusia tercerai berai. darah berceceran dimana mana. membasahi boneka itu..., ia takut. seketika halusinasi itu mulai terjadi lagi. untuk kesekian kalinya.

padahal tadi ia sempat memberontak takut melihat satou dan kei. sekarang ia memucat melihat sebuah boneka itu. perhatian nya tertuju ke arahnya. ia tidak peduli lagi dengan apapun. dadanya sesak , sama seperti waktu itu. saat kejadian itu terjadi begitu saja. mobil itu menabrak tubuh kecil nya hingga terlempar disana. ia tidak dapat melihat dengan jelas. tapi saat jatuh, ia bisa melihat bagaimana mengerikan nya kecelakaan itu.

"ja..jangan mendekat!" perintah dia ketakutan. ia memucat. satou terus mendekat. boneka rusak itu semakin terbayang bayang. hingga halusinasi itu bertambah parah. kakak kei melihat boneka itu perlahan bergerak. bayangan orang orang di sekitar memudar. ia masuk dalam traumanya lagi. boneka itu mendekati nya. berjalan bertatih tatih. dan saat ia tepat di depannya. boneka itu mulai berdarah lagi. cairan merah itu... membanjiri dirinya.

ia mendongakkan kepalanya dan tampaklah betapa rusaknya dia. matanya copot. ia melihat ke arahnya. darah terus keluar dari tubuhnya. hingga bagian lantai menjadi genangan air merah. boneka itu perlahan hancur. dan muncul lagi di sebelahnya. banyak dan lebih banyak lagi. menatapnya dan tertawa. ia tidak mampu melihat apapun lagi selain halusinasi itu. berteriak-teriak tidak jelas disana. sementara ia terperangkap dalam halusinasi boneka. padahal boneka itu hanya diam disana. duduk disana. tanpa bergerak.

dan sampailah pada puncaknya. ia tidak tahan lagi. dan kini berbalik meraba raba. mengambil benda asal. untuk mengusir boneka itu. di depannya hanya terlihat boneka itu mendekati nya dan tertawa. ia ketakutan. "Jangan mendekat sialan!!" seru dia. ia benar benar sudah tidak waras dan tidak peduli apapun lagi. kemudian ia meraih asal benda di sebelahnya. gantungan baju. dan seketika itu juga satou menarik sosok lelaki yang hendak lari itu ke depannya. di sebelah boneka itu.

ia tidak membayangkan apapun lagi. hanya ada boneka itu yang tertawa. ia tidak tahan selalu melihat halusinasi itu. kejadian itu berkali kali. Membuat kepalanya pusing dan berputar.ia selalu gemetar dan disangka sebagai orang gila karena itu. padahal mereka tidak tau betapa menderitanya dirinya. karena boneka itu.. karena dia!. ia tidak tahan lagi. ia bahkan tidak bisa melihat lelaki itu atau siapapun. semua di depannya hanya terbayang boneka itu.

***

BUK!

***

ia melayangkan Anyer itu sekuat tenaga. mengayunkan tangannya. di dalam pikirannya ia sedang menghancurkan boneka itu. tapi dalam dunia nyata ia sedang memukuli kekasihnya sendiri. ia membabi buta setiap pukulannya terasa sangat menyakitkan dan penuh ketakutan. lelaki itu tengkurap. tidak bisa bergerak. setiap pergerakan nya di pukul begitu saja dengan begitu intens.ia hanya bisa memutar tubuh meringkuk di atas tanah merasakan kepedihan itu.

"Sialan kau!. Boneka sialan!" umpat kakak nya itu sudah gelap mata. kedua matanya menatap tajam dan penuh amarah. ia bahkan tidak sadar sudah melukai punggung pria itu terlalu dalam. karena dalam pikirannya ia sedang memukuli boneka itu. Anyer itu perlahan mulai berdarah. darah bercipratan tapi ia tidak kunjung berhenti. membasahi sedikit demi sedikit Anyer dan tubuh nya. wajah nya juga berdarah.

lelaki malang itu menjerit kesakitan. meminta tolong ke arah depan. siapa saja!. tapi ... tidak.. tidak ada yang menolong. satou menatap dengan tatapan kosong di depannya. dan kei anak kecil itu masih duduk disana. menyeringai dengan menyeramkan. mereka menikmatinya. bisa ia rasakan gantungan baju itu perlahan membuka kulitnya. mengikis kulitnya hingga daging nya perlahan terlihat. dan kakaknya yang melakukan semua itu. dengan hati dingin. terus melayangkan gantungan baju itu ke depan.

***

BUK!

***

BUK!

***

daging itu terkikis. darah dimana mana perlahan mengucur. gantungan baju itu berlumuran darah. tidak pernah terpikir hanya dengan gantungan baju ia bisa melukai tubuh Manusia seperti ini. ia tertawa terbahak bahak. di depannya ia melihat lelaki itu sebagai boneka. rasakan ini!. rasakan ini!. ia melukai punggung nya. hingga daging itu terkikis juga. menampilkan sebuah tulang rusuk yang menyelip disana.

***

sedikit lagi...ia akan membunuh boneka ini dan terbebas!

***

ia memukul nya lagi dan lagi dengan sekuat tenaga. darah dimana mana. serpihan kecilnya membasahi wajahnya dan bajunya. ia malah tertawa. ujung gantungan baju itu sudah penuh dengan darah. daging yang terkupas. tercerai berai disana..dan kakak itu mendekat. melayangkan ujung gantungan baju itu ke arah atas kepalanya. mengubah target pemukulannya..tanpa sadar kalau ia sedang membunuh seseorang.

***

BUK!

***

BUK!!!

***

BUK!!!!!!

***

orang itu tidak bergerak lagi. punggung nya sudah menampakkan tulang rusuk disana. dan kepala nya sudah pecah karena pukulan tajam itu. ia membuang Anyer itu tertawa tawa. akhirnya ia membunuh boneka itu. hahaha!. kemudian perlahan pikirannya kembali lagi. ia memucat. Anyer yang ia pegang jatuh seketika. eh... bukankah ia sedang membunuh boneka...?.

di depannya ia melihat semua itu. kedua tangannya berdarah..ia yang melakukan itu... kepalanya pecah menampilkan otak yang sudah ikut hancur di dalamnya. darah dimana mana. ia melihat ke arah Tubuhnya sendiri. apa yang ia lakukan...?.ia tidak mungkin melakukan ini kan??. iya kan?.kakaknya itu meletakkan kedua tangannya yang penuh darah ke kedua pipinya pucat dan gemetar. ia melihat ke samping. boneka itu..... berlumuran darah disana. mendadak Tubuhnya bergoncang hebat. kenapa...boneka itu ada disana?.

apa yang ia tatap?. ia tidak melakukan itu. ia tidak mungkin melakukan itu!. dan tiba tiba ia merasa ada seseorang yang berjalan tepat ke belakangnya. dengan cepat seseorang itu memutar kepalanya begitu saja hingga 180° menghadap ke arahnya. di tengah ketakutan dan rasa gemetar. ia mati begitu saja. melihat sekilas dan merasakan rasa sakit luar biasa dan semuanya putih. seseorang itu menatapnya dengan wajah cantik yang begitu kosong. suara tulang yang terdengar patah. KREK!.

lehernya yang terpilin berlumuran darah perlahan. dan ia mati seketika. masih melotot. satou melepaskan cengkraman nya itu. dia terjatuh dengan kondisi kepala terputar begitu saja. mulutnya mengeluarkan darah dan ia mati dalam keadaan melotot terkejut. ia sudah terbiasa. dengan wajah datar ia melangkahi mayat yang terdampar di sana. ia mendekati kei. memeluk dirinya. kei yang mungil dan hangat. dan kedua matanya menatap kosong ke arah depan. ia akan membunuh siapapun yang melukai kei. ia bahkan tidak pantas untuk sekedar bernafas. satou bahkan jijik saat harus melihat wajahnya saat mempelintir lehernya.

"kei...aku mencintaimu" seru satou. kei menyeringai. ia melihat lagi kedepan. ia melihat semuanya dengan kedua matanya. tanpa ada niat untuk membantu atau pun belas kasihan sedikit pun. kedua orang itu mati dengan keadaan yang mengerikan dan tragis. ia senang saat melihat kakak ketakutan dan malah membunuh orang di depannya itu bukan nya boneka. itu adalah rencananya. dan wajah orang saat itu benar benar sangat ia nikmati. sangat menyenangkan. ia memeluk satou. tersenyum manis. dan menatap penuh Kegelapan ke depan. ia menyeringai tajam penuh arti kesana.

"aku juga satou...aku... mencintai mu"

***