Dikantor....
Baru saja Destian sampai didepan kantornya.
"Pak kok meetingnya dadakan sih?"tanya Destian kepada bosnya.
"Udah ayo ikut saya"ucap Deven sambil menarik tangan Destian.
"Tapi kemana pak?bukan nya meeting dikantor?"tanya Destian beruntun.
"Udah kamu dieum aja,ribet amat"ucap Deven kuping nya terasa sakit bila mendengar ocehan nya Destian.
Mereka pun turun dipqrkiran sebuah butik.
"Loh kok kebutik sih pak mau ngapain?"tanya Destian kepada bosnya karna kebingungan.
"Bantuin saya yah jadi pacar boongan saya"ucap Deven.
"Apa!!ngga ngga saya ngga mau kalo tau gini mah mending sayang pulang aja jalan-jalan ketaman"oceh Destian sambil berbalik ingin pergi namun tangannya dicekal oleh bosnya.
"Nanggung udah didepan pintu ayo lah"ucap Deven memohon.
"Ngga pak saya ngga mau"ucap Destian bersikeukeuh untuk menolak.
"Yaudah kalo kamu mau jadi pacar boongan saya,saya akan bayar kamu 2 kali lipat"ucap Deven.
"Ngga!"ucap Destian.
"3 kali lipat"ucap Deven.
"Bukan masalah uangnya pak tapi ini masalah bohong membohongi saya ngga mau bohong pak"ucap Destian.
"Oke kalo kamu ngga mau, saya akan pecat kamu"ucap Deven spontan karna terlanjur kesal.
Destian yang mendengarnya pun kaget,bagaimana tidak pekerjaan yang sekarang dia punya hanya itu yang dapat mencukupi kebutuhannya dan Dibi... kalo sampai dia kehilanga pekerjaannya bagaimana nanti bisa mencukupi segala kebutuhan dia sama Dibi.
"Hallo kenapa kamu bengong hah?"pertanyaan Deven membuyarkan lamunan Destian.
"Hah ngga pak gpp"jawab Destian yang agak kikukk menjawab pertanyaan Deven.
"Bagaimana kamu mau kehilangan pekerjaan atau kamu mau jadi pacar bohongan saya?"tanya Deven kepada Destian.
"Baiklah saya mau jadi pacar boongan bapak"ucap Destian dengan nada malas.
"Oke pilihan yang bagus,kalau begitu ayo masuk"ucap Deven sambil menarik tangan Destian.
Didalam butik...
"Dimana dia"ucap Deven sambil melihat sekeliling.
"Bapak cari siapa?"ucap Destian kepada Deven.
"Sutt... diem jangan banyak bertanya"ucap Deven kepada Destian,dan Destian pun menurut... tak lama...
"Hai Dev... kau kesini mau apa?"ucap wanita cantik dari arah belakang merek yang tak lain adalah indri yang punya butik sekaligus mantan pacar Deven.
"Hai ... ini aku mau beli baju buat kita dinner nanti malam iya kan sayang"ucap Deven sambil mempererat rangkulan nya agar Destian mengerti... dan ya destian pun menjawab...
"Hah iya kita mau cari baju"ucap Destian sambil senyum.
"ohk... oke tinggal dipilih aja mana yang kalian mau nanti tinggal bayar"ucap indri.
"Iya"ucap Deven sambil memilih baju.
"Sayang kayaknya ini cocok buat kamu ini juga"ucap Deven lagi yang hanya dijawab anggukan dan senyuman oleh Destian.tak lama juga dari situ datanglah seorang pria....
"Hallo sayang kita jadi ngga jalannya"ucap pria didepan mereka yang tak lain dan tak bukan adalah dokter irfan pacar sang pemilik butik.
"Jadi dong"ucap indri.
"Hmmm.... ndri ini aku beli semua"ucap Deven sambil memberikan baju baju yang ada ditangannya.
"Ohk oke tunggu sebentar ya"ucap indri lalu pergi... tak lama dia pun datang lagi.
"Ini udah semua"ucap indri dan diterima oleh Destian.
"Makasih"ucap Destian sambil tersenyum.
"Sama sama"dibalas juga oleh indri
dengan senyuman.