Chereads / My boss nyeselin / Chapter 10 - Menjemput Dibi

Chapter 10 - Menjemput Dibi

Sesampainya dikantor Deven langsung pergi keruangan nya dia menjadi tak fokus saat dia melihat Destian.

"Tian kamu itu cantik kok aku baru nyadar ya" ucapan Deven saat dia menatap Destian. "Duh kok gue jadi kaya gini sih fokus Dev... lo harus fokus" gumam Deven lagi dan dia berusaha fokus kepada kerjaannya.

Saat sedang fokus dengan laptop didepannya tiba tiba pintu ruangannya diketuk dan Deven menyuruhnya masuk, ternyata Destian.

"Ada apa Tian?" Tanya Destian.

"Pak saya izin mau menjemput anak saya boleh?" Ucap Destian.

Lalu Deven berfikir dan berinisiatif dia akan pdkt dengan Destian melalui anaknya.

"Boleh, tapi apa aku boleh ikut?" Tanya Deven.

"Boleh pak" ucap Destian.

"Oke kalo gitu kita berangkat dengan mobil aku" ucap Deven.

"Baik pak" ucap Destian, mereka pun berangkat menuju sekolahnya Dibi.

Sesampainya mereka disekolahnya Dibi mereka disuguhkan dengan ucapan ibu ibu yang tak enak didengar.

"Eh ibu ibu itu bukannya mamahnya Dibi ya" ucap salah satu ibu ibu disana.

"Iya enak ya kalo jadi janda apa lagi cantik banyak cowo kaya yang deketin" ucap ini ini satu lagi.

"Iya kemarin sama cowo tampan sama kaya lagi sekarang sama lagi tapi dengan cowo yang berbeda" ucap ibu ibu yang lain.

Deven mendengar perkataan ibu ibu tadi dia marah hampir saja dia mau melabrak ibu ibu tadi tangannya dicekal oleh Destian dan berkata...

"Jangan biarkan saja pak" ucap Destian.

"Tapi Tian mereka itu ngomongnya udah keterlaluan" ucap Deven geram.

"Gak papah aku udah biasa kok" mendengar ucapan itu Deven pun diam.

Sampai bel pulang berbunyi semua murid pun keluar dan Dibi berlari ke arah mamahnya dan memeluknya.

"Hai sayang bagaimana sekolahnya" ucap Destian.

"Biasa aja ma, oh iya dia siapa mau?" Ucap Dibi kepada Destian.

"Oh iya kenalin ini namanya om Deven dia atasan mamah dikantor sayang" ucap Destian.

"Halo Dibi" sapa Deven kepada Dibi Tapi, Dibi malah mundur dan sembunyi dibelakangnya Destian dia seperti takut kepada Deven.

"Loh kenapa sayang itu om nya nyapa kamu loh?" Tanya Destian kepada Dibi.

"Aku takut mah" ucap Dibi.

"Ngga papah kok om nya baik kok sayang" ucap Destian. Melihat dan mendengarkan Dibi takut kepadanya Deven berjongkok menyamakan tingginya dengan Dibi.

"Biar Dibi ngga takut sama om gimana kita jalan jalan makan dan beli es krim gimana?" Deven mengajak Dibi, dan saat Dibi mendengar ajakan Deven langsung maju dan ngga sembunyi dia pun menjawab....

"Beneran om?" Ucap Dibi antusias.

"Iya gimana?" Tanya Deven.

"Yey!! Iya aku mau om" ucap Dibi senang.

"Yaudah yuk" ajak Deven sambil menggendong Dibi.

"Tapi pak kan kerjaan kita masih banyak" ucap Destian.

"Udah masalah kerjaan bisa dihandle" ucapan Deven, mereka pun jalan jalan, makan dan beli eskrim.

Malam hari pun tiba Deven pulang kerumah dan dia disuguhkan lagi dengan mamahnya yang sedang menunggunya diruang tamu.

"Deven apakah benar kamu sedang dekat dengan sekretaris baru mu?" Ucap mamah Deven.

"Apaan sih mau aku capek baru pulang kerja" ucap Deven  berjalan kekamarnya, diluar kamarnya  berkata...

"Kalo kamu sampe berhubungan khusus sama sekretarismu itu mamah ngga akan restuin kamu"ucap mamahnya Deven.