Chereads / My boss nyeselin / Chapter 8 - Memikirkannya

Chapter 8 - Memikirkannya

Saat Destian pulang ternyata Dibi telah tidur. Dia merasa bersalah kepada anaknya karna ngga bisa nempati janji. Tian pun mengecup keningnya dan beranjak pergi kekamarnya untuk tidur.

Dikantor

Setibanya dikantor Deven senyum-senyum sendiri seperti orang yang tak waras.

Author "emang lu gak waras dev"

Deven "thor emang ada yang gak waras seganteng gue dan sebaik gue"

Author "emang lu ganteng kek gimana gue sama para readers belum tahu tuh? Njir baik dari mana lu nyebelin gitu sama destian-_-"

Deven "njir makannya pajangin dong foto gue kalo lu ngga punya ntar biar gue pajang sendiri😎"

Author "terserah lu nyet"

Deven "njir kasar"

Destian "udah thor berantemnya nanti lagi kasihan para readers dengan kisah kita"

Deven "nah bener tuh kata tian"

Author "ya iya"

Yang membuat Deven senyum-senyum sendiri itu sekretarisnya yang tak lain adlah Destian. Saat dia sadar dia berkata...

"Dih kenapa gue jadi gini sih?" Deven bertanya pada dirinya sendiri. "Destiaaannnn... Destiaaan... Destiaaannnn... kenapa?" Ucap Deven sambil mengusap kasar wajahnya yang tak sadar ada Destian didepannya.

"Iya pak saya disini" ucap Tian.

"Hah" Deven terkejut dan langsung melihat kedepan dimana Destian sedang berada dihadapannya, deven pun langsung menormalkan ekspresinya dan berkata "tidak... ada apa?" Ucap Deven kembali kemode on nya ya yang nyebelin.

"Kan tadi bapak teriak manggil-manggil saya ya saya kesinilah pak" ucap Tian protes.

"Kamu salah denger kali" ucap Deven sambil mengutak atik laptopnya padahal laptopnya mati dasar.

"Masa sih pak padahal saya denger jelas banget, dan karyawan juga" ucap Destian yang tak mau kalah karna dia ngga salah denger.

"Tapi tadi saya hanya bergumam bukan nama kamu Destian" ucap Deven malu.

"Ohh kalo gitu saya kembali ke ruangan saya lagi ya pak" ucap Destian sambil menahan kesal.

"Hmmm" Deven menanggapinya dengan gumaman.

Destian pun berjalan kembali sambil bergerutu dalam hati karna kesal pada bosnya yang super nyebelin. Saat Tian telah sampai dimejanya dia lupa dengan berkas ditangannya gara-gara tadi dia jadi lupa memberikannya. Diapun kembali keruangan bosnya.

Tukk... Tukk... Tukkk

Author "Anggap aja suara pintu diketuk"

"Masuk"

Setelah mendapatkan jawaban Destian pun masuk.

Deven menatap Destian lalu berkata "ada apa lagi Tian?" Ucap Deven.

"Ini pak tadi saya lupa berkas yang harus bapak tanda tangani" ucap Tian.

"Oh ya mana" ucap Deven.

Tian pun memberikan berkasnya dan setelah selesai dia ambil kembali berkasnya.

"Pak" ucap Tian kepada bosnya.

"Hmmm" ucap Deven sambil menatap

"Boles saya minta izin pak, saya mau menjemput anak saya sekolah?" Tian bertanya kepada bosnya.

"Ya boleh, lagian bentar lagi udah jam istirahat" ucap Deven sambil melihat jam dipergelangan tangannya.

"Baik pak, terimakasih" ucap Destian lalu pergi dari ruangan bosnya.