PLAK!
suara tamparan yang melayang di pipi Tama.
"Lo itu bukan siapa-siapa gue dan lo gak berhak ngatur gue,inget kita ketemu gak disengaja bukan takdir"pekik Deva semua mata m mandangnya rendah.
Sungguh mereka kali ini menjadi pusat perhatian bukan karena ke uwu an mereka tapi,pertengkaran mereka membuat seisi sekolah geger.
Apalagi jika yang ditampar Tama?tampang wajah yang tampan sering sekali di kaitkan dengan dewa Yunani.
"Jadi lo selama ini anggep gue apa?"kata Tama, jujur saja ingin skali Tama memukulnya namun,yang berdiri didepannya kini Adeva Viona orang yang sangat dia sayangi.
"Mainan"balasnya "lo itu gada apa-apanya sm Vian"
Tama di banding-bandingkan dengan Vian?yang tidak ada apa-apanya?bahkan sepeserpun tak mungkin di bandingkan dengan dirinya.
"Fine gue pergi,inget orang yang pergi akan kembali tapi,perasaan gak mungkin seperti dulu lagi"Tama berjalan menjauh dari Deva.
"Hiks...hiks...gue bodoh banget ya milih biji jagung ketimbang berlian"tanya Deva yang menahan tangisnya,kini ia merutuki kebodohannya yang berkata seperti itu.
dia tak bermaksud berkata seperti itu,ia hanya ingin Tama jauh dari keluarganya dan dirinya,Vio yang mendengarnya bahkan enggan menjawab pertanyaan yang dilontarkan Deva ia takut memperkeruh suasana.
"Gak nyangka gue Deva ngiming kek gth"
"Gila Tama di bentak"
"Cwek gak tau diri bagus-bagus dijadiin pcrnya eh malah milih Vian"
"Cabe mah bebas kali"gelak tawa siswa maupun siswi.
Begitulah kira-kira cibiran smua orang yang ada di lapangan.
.
.
kalo mau lanjut ceritanya di wattpad udah tersedia lho cari aja akun aku @zahira554.