Gak usah deh kak gue plg pesen taksi ajh"kata Deva membuat smua teman-temannya menoleh ke padanya."lh kenapa?"sambung Deva mebuat smua teman-temannya hanya geleng kepala.
-------------------------ll---------------------------
"Gpp kak gue bisa sndr"dengan tersenyum.
"Bagus deh gak repottin"celetuk Tama tersenyum remeh pada Deva,membuat smua temannya menatap Tama."kenapa?bener kn?nyusahin"sambung Tama.ya begitulah Tama slalu ketus di depan orang lain.
"Hmm kak Andreas Pratama,Deva mohon ya sm kak Tama mulutnya pake boncabe berapa kilo sih?Deva heran deh sama kak Tama mulutnya minta di sumpel pake apasih biar diem"tanya Deva membuat smua temannya terkekeh atas pertanyaan yang dilontarkan Deva.
"Adeva Viona,mending lo gak usah ngmngin mulut gue,urussin aja cwok brengsek lo itu"senyum remeh terukir diwajah Tama.
Deva berdiri dari tempatnya memajukan langkahnya agar lebih dekat sedikit dengan Tama.
"GUE KASIH TAU YA SAMA KALIAN SEMUA,GUE ADEVA VIONA TIDAK PERNAH BERPACARAN YANG SEBENAR-BENARNYA DENGAN ORANG LAIN,puas?"Deva melirik Tama dengan tatapan yang tak bisa di artikan.
Teman-temannya yang melihat ingin skali memisahkan dan menyudahi adu mulut mereka namun,siapa yang tidak takut dengan Tama?.
"STOP!!GUE JOVIAN EVANDO ANAK BARU DISINI SUDAH BERPACARAN DENGAN ADEVA VIONA,YANG GANGGU DIA BERURUSAN DENGAN GUE"
"Itu Vian kn?gue denger dia pindah sini"
"Itu bnrn Vian?populasi cogan menambah gys"
"Gila dari jarak jauh aja gansnya minta ampun apalagi kalo dari Deket"
"Dedek lemah liat senyum Abang"
Begitulah celetukkan dari para Murid.
"Vian?"Deva kesal dengan Vian tidak menyetujui persyaratan diantara mereka.
"Ngapain lo disini?ini bukan sklh lo"kata Tama.
"Tama hari ini,hari pertamanya nak Vian yang baru saja pindah"jawab pak Anto.
Siapa yg tidak tahu pak Anto?guru itu slalu carper kepada smua murid terutama dari kalangan atas.
"Denger kan?makanyaa jangan kepedean donk gak bagus buat kesehatan"bisik Vian berjalan dengan menepuk bahu Tama.perlahan matanya tertuju pada seorang gadis di belakang tubuh Tama.
"Gila ketau vs ketua mantep nih"
"Gilaa bakal seru nih musuh bebuyutan ketemu di satu sekolah"
Vian yang melihatnya merasa gemas lalu mengelus Surai rambut hitam pekat Deva.
"Sampai ketemu nanti".
"Gak usah sok peduli,drama hanya di perankan di atas panggung bukan di balik layar"Deva menatap sengit Vian.
Setelah kepergian Vian, teman-teman Deva menghampiri dirinya.
"Gilaa woy gilaaa parah inimah pacar ketemu calon pacar"teriak Cia histeris membuat seisi kantin menatap mereka.
Tak!
"Aw,sakit dodol"Cia memegangi jidatnya yang terasa sedikit perih.
"Ngomong dicerna dulu bolot"Ujar Viola.
"Dek lo ngomong gak ada filter banget deh,mau gue kasih gak filternya?di Instagram gue banyak dek"celetuk Farel.
Angel hanya memandang kegoblokkan mereka yang sama sekali murni tak di buat-buat.
"Emang ya susah ngomomg sama orang goblok"Angel meninggalksn teman-temannys diikuti oleh Deva yang menyusul Angel.sementara Viola dan Cia masih saling menyalahkan satu sama lain.
"Lo sih"
"Kok gue sih,lo tuh ngomong mikir dulu"
"Kok gue,lo lah jitak pala gue"
"Kok jadi bahas jitakkan sih gila lo"
"Apasih lo yang gila"
"Lo"
"L-"
"EKHEMMM"kali ini Tama yang membuka suara.Viola maupun Cia hanya menundukkan kepalanya jika sudah begini tak ada lagi yang berani menentang Tama.