Deva yang sedari tadi diam di dalam kelas,reflek Vio melontarkan pertanyaannya.
"Lo kenapa?"Deva menoleh ke arah Vio.
"Gak gpp gue lg mikir aja kayaknya gue jahat deh Vi,gue pacaran sama Vian cuman manfaatin dia doang"Vio hanya mengangguk pelan.
Adeva Viona atau yang kerap disapa Deva di sekolahnya ini mempunyai sifat yang bawel, cerewet,kini menjadi sebuah teka-teki ketika seorang Deva menjadi pendiam.
Gue tau Dev lo gak jahat lo cuman pengen tau yang sebenarnya apa
Batin Viola.
Kring-kring
Suara Bel masuk menandakan smua murid memulai aktivitas pembelajarannya.Deva yang dari td diam melamun ntah apa yang ada dipikirannya sampai membuat Cia teman sebangkunya heran karna td pagi Deva pergi ntah kmn dan saat masuk kls hanya diam dan melamun.
"DORR,melamun ajah neng"celetuk Bara yang membagikan selembaran kisi-kisi ulangan harian.
"Makasih Bar"dengan senyum tipis,tipis Skali bahkan seorangpun mana tahu dia senyum atau tidak.
"Are you oke?"tanya Angel,yaa Angel memang sudah terbiasa menggunakan B.Inggris,Angel memang lahir di Rusia namun,ia tinggal dan menetap di Inggris beberapa tahun lalu ke Indonesia menemani omanya.
"Lo buta Ngel?mata sembap,muka lesu masih Lo nanya,ya jelas dia gak baek-baek ajah bodoh"sambung Vio yang duduk sebangku dengan Angel.
"Come on we are best friend"kata Angel.
"Mbak bule ini Indonesia bukan Inggris sayang"celetuk Axel.
Guru yang tengah mengajar jengah akan kebisingan mereka,guru yang sedang mengajar adalah Bu Indri dia adalah slh satu guru killer MTK yang prnh ada di sklhnya.
"JELAS TIDAK YANG SAYA JELASKAN?"pekik Bu Indri membuat suasana yg tdnya ricuh menjadi hening.
"Jelas Bu"jawab mereka serempak.
"Gila macan ngamuk anjr gue kira bakal diterkem idup-idup"kata Cia.
"yes, the teacher was cruel"celetuk Angel.
"Vio translate sih goblok B.Inggris gue"kata Cia.
"TADI LO PAHAM YA JINGAN"jika pembunuhan tidak diharamkan maka detik ini juga rasanya ia akan membunuh Cia.
"Yaa-"
"Ya gurunya kejam Sekali,makanya belajar"kata Deva.Tak ada yang ingin menjawab perkataanya karna mereka tau kini Deva membutuhkan waktu untuk sendiri.sudah menjadi hal biasa Deva marah seperti ini.
Kring-kring suara bel istirahat berbunyi smua murid yang ada di kelas bergegas ke kantin kini Deva dkk tengah berjalan di koridor.
Ting!
Suara notif berasal dari ponselnya Deva.
Vian
Sayang kamu nanti
Plg sndr ya aku ada urussan.
Ya,udah biasa kok
Nanti aku mampir
Kerumah kamu.
Ya
Kamu jgn lupa mkn ya
Read.
Kini Deva memasukkan ponselnya kedalam saku roknya.
Pesan dari Vian membuat Deva tersenyum penuh kemenangan.
"Cie udah senyum aja neng"celetuk Vio.
"Abis dikabarin ayang beb"kata Cia.
Yang digoda oleh temannya hanya diam tak menggubris godaan teman-temannya.
"Dek,pulang sm Abang ya"kata Rafa yang tiba-tiba ada di samping wajah Cia.
"Eh setan,orang jantungan nanti yyy bawel lo sana pergi"kata Cia.
"Eh Deva pulang sm siapa?klo gak ada yang jemput bareng aja"dengan senyum manisnya dan mengangkat kedua alisnya.
Cia melemper kuaci kearah Rafa,membuat sang empunya meringis sakit, walaupun tidak sakit ia hanya pura-pura saja"Lo tadi nawarin gue Bang".
"Hehehe damai-damai"Rafa menyengir kuda.
"Gak usah nyengir gigi lo ada cabe bolot"seketika semua tertawa mendengar perkataan Cia.
Biadab gue punya adek kampret
Batin Rafa.
"Gak deh kak gue pulanv pesen taksi aja"kata Deva membuat smua teman-temannya menoleh ke padanya."lh kenapa?"sambung Deva mebuat smua teman-temannya hanya geleng kepala.
Sudah berapa kli banyak cwok yang mencoba mendekati Deva karna Vian berbeda dengan sekolahnya namun smua tawaran mereka dari yang mengajak nntn bioskop,ke cafe,mkn bareng,ataupun plg bareng,ditolak dengan Deva.sedangkan Deva?hanya diberi janji manis oleh Vian yang nth kpn Vian akan memperhatikannya.