"Nadira sedang sarapan di kantin rumah sakit,tadi nadira sarapan sama hendra.
beberapa menit yang lalu hendra pamit ke toilet". Di ruang rawat widya, wanita paruhbaya sedang melihat keadaan widya yang tak kunjung sadarkan diri sudah 2 hari di rawat di rumah sakit tapi belum ada perkembangan."widya saya mohon bangun nak,saya janji saya akan mengabulkan semua keinginanmu untuk menebus semua kesalahan saya pada waktu itu sama kamu nak".
"Hey apa yang sedang kau lakukan nadira,kalau di kantin itu tempat buat makan bukan tempat buat ngelamun,kesambet baru tau rasa". pak bayu ngagetin saya ajah." lagian kamu kenapa dari tadi ngelamun terus?"saya sudah dari tadi disini,nyapa kamu tapi kamu diem saja. ternyata kamu malah lagi ngelamun.ngelamunin apa sih ra?
"nggak kok pak,siapa yang ngelamun. saya lagi banyak pikiran saja pak ,bapak lebih baik pergi dari sini jangan ganggu saya." ko kamu ngusir saya,ini kan tempat umum terserah saya dong mau duduk dimana." ya sudah terserah bapak".nadira pasrah saja,toh dia nggak akan pernah menang kalau ngelawan bosnya itu."
"kalau bapak nggak pergi,ya sudah saya saja yang pergi dari sini."permisi pak. nadira pun pamit dari kantin."
"Nadira menuju ke tempat ibunya di rawat,nadira melihat seorang perempuan tapi sepertinya umurnya jauh lebih tua dari ibunya,batin nadira." Nadira melanjutkan jalan menuju ruang rawat ibunya."
"Kamu sekretarisnya bayu kan?kenapa kamu ada di sini tanya wanita yang sudah berumur itu ,ibu kenal saya? tanya nadira."
"Perkenalkan saya neneknya Bayu Mahendra". "Owh maafkan saya bu,saya tidak tahu,iya bu saya sekretarisnya pak bayu,nama saya nadira". "kamu kenapa ,apa kamu sakit?tanya tari". "Saya tidak sakit bu,saya lagi nungguin ibu saya yang sedang di rawat di rumah sakit ini". Owh di rawat di ruangan apa ra ibu kamu ,tolong antarkan saya ke ruang di mana ibu kamu di rawat ,saya mau ketemu ibu kamu ,semoga cepet sembuh ya ra. yang sabar yah ra ,setiap musibah pasti ada hikmahnya."
"Iya bu ,terimakasih". ini ibu saya bu, nadira sambil melangkah ke arah tempat ibu nadira di rawat. jadi ibu kamu widya ra? tanya tari."
"Iya bu,ibu kenal dengan ibu saya?"
"Iya saya kenal banget sama widya,widya itu menantu saya,kalau kamu anak widya berarti kamu cucu saya ra, benarkah. tari langsung memeluk erat nadira, jangan panggil saya ibu ya ra,panggil saya nenek." tapi bu jawab nadira."kamu itu cucu saya.saya sama hendra sudah lama mencari keberadaan kalian,tapi tidak ketemu2,sampai takdir mempertemukan kita di sini."
"Hendra,ibu kapan sampai sini?sama siapa?."
"Kamu itu ya hen,pulang dari luar kota bukannya langsung pulang, tari langsung memukul lengan hendra , tapi setelah itu langsung memeluk putra sematawayangnya,yang sudah lama tidak pulang".Ibu kangen hen,apa kamu tidak kangen sama ibu,sampe betah banget di luar kota.