"Van, ini kita mau kemana?" tanya Larisa mulai waswas karena Arvan melajukan motor ke area sangat sepi, memasuki gang kecil dan sempit sehingga hanya muat dilewati satu motor. Larisa bukannya berpikiran buruk tentang Arvan atau curiga pemuda itu akan melakukan sesuatu yang tidak baik padanya, hanya saja mendatangi area sepi dan cukup menyeramkan seperti ini tetap saja membuat hatinya khawatir.
"Van," panggi Larisa karena Arvan tak kunjung mengeluarkan suara untuk menyahutinya.
"Ntar juga lo tahu. Jangan bawel deh."
Larisa mendengus, "Bawel apanya sih? Gue kan baru nanya ini."
"Baru nanya dari Hongkong, lo udah nanya terus dari tadi, dari sebelum kita masuk ke gang ini."