Ucapan ibu Arvan tadi bukan hanya isapan jempol karena faktanya Widya memang membawa seragam SMA lengkap untuk perempuan dari dalam kamarnya. Mungkin hanya kurang atribut sekolah karena seragam itu tampak polos seolah atribut yang awalnya tertempel di sana sengaja dilepaskan.
"Ini, Cha, dicobain seragamnya. Harusnya sih muat di kamu," kata Widya sambil mengulurkan seragam itu pada Larisa. Gadis itu menerimanya tanpa ragu.
"Sana cobain, Cha, buat mastiin aja seragamnya muat."
"Iya, Tan."
Meski masih diliputi rasa bingung, Larisa tak berani membantah. Lagi pula dia tak mengelak memang membutuhkan seragam itu untuknya berangkat sekolah besok pagi. Larisa pun pergi ke kamarnya lalu mengganti pakaian yang melekat di tubuhnya dengan seragam itu.